Kita Menaburkan, Allah Menumbuhkan

Kita Menaburkan, Allah Menumbuhkan

 Firman Tuhan : Markus 4:26-29

“Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, Markus 4:26

Suatu saat saya menceritakan siapa itu Yesus kepada seorang mahasiswa yang hidupnya masih jauh dari Tuhan. Begitu selesai ia pergi begitu saja meninggalkan saya, namun pembicaraan itu ternyata mengganggu pikirannya. Seminggu kemudian di tengah-tengah ibadah di gereja tiba-tiba saja ia merasa sangat berdosa, tanpa dituntun oleh siapapun ia berdoa mohon ampun atas dosa-dosanya, dengan bercucuran air mata ia menangis berdoa membuka hati menerima Yesus dan berterima kasih untuk keselamatan yang ia terima. Ketika bertemu lagi, ia berterima kasih karena menyampaikan firman Tuhan kepadanya, meskipun saat itu ia tidak merespon dengan baik. Ternyata, Firman itu tidak berlalu begitu saja, tanpa ia sadari, benih Firman Tuhan bertumbuh dan menyelamatkannya.

Yesus menyampaikan perumpamaan tentang penabur yang menabur benih namun benih itu bisa bertumbuh sampai dengan menghasilkan buah, bukanlah karena hasil usahanya, melainkan bertumbuh dengan sendirinya diluar kendali dan kemampuan sang penabur. Paulus menggunakan ilustrasi ini untuk menjelaskan pelayanannya: ia menabur, Apolos menyiram, namun Allah lah yang memberikan pertumbuhan. (1 Kor 3:6).

Demikianlah bagi kita sekalian hamba-hamba Allah yang menabur benih firman Allah. Benih yang kita tabur tidak akan sia-sia. Tugas kita menabur, ada yang menyiram, ada yang merawat, namun pertumbuhan yang tidak terlihat itu menjadi bagiannya Tuhan. Tuhan bekerja dengan cara yang misteri, tidak tau kapan ia akan menumbuhkan iman seseorang. Bisa saja pada saat mendengar, bisa saja esok harinya atau 10 tahun lagi. Namun yang pasti, Allah menghendaki agar penabur setia bekerja menabur benih di segala situasi. Mungkin saja ketika kita menabur firman, orang-orang terlihat tidak peduli, malas tau, enggan untuk mendengar. Namun selama berita Injil itu sampai ke telinganya, Firman itu akan bekerja dengan sendirinya menuntun hati dan pikiran orang yang mendengarNya.

Inspirasi: Ada yang menanam, ada yang menumbuhkan. Kedua-duanya sama pentingnya, namun kita menanam bukan karena Allah tidak mampu melakukanya melainkan karena Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi partner kerjaNya.

(LPMI/Zandy Keliduan)

share

Recommended Posts