Kompak

Kompak

Firman Tuhan  : I Samuel 14: 6-25

Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: “Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.” (I Samuel 14: 7)

 

Seorang ART senior yang cerdas bisa menyelesaikan berbagai tugas dan tanggung jawab rumah tangga dengan cermat, ketika tuannya pergi ke LN dalam waktu lama. Dia memiliki jadwal lengkap (les anak-anak, membayar rekening rutin, membersihkan taman, memasak, dan lain-lain). Tuan dan ART tersebut kompak dalam koordinasi yang jelas. Kerjasama yang klop/sehati memberikan hasil optimal. Kerja sinergis dan berdampak besar menjadi impian banyak orang karena memaksimalkan pikiran, waktu, dan tenaga. Karir cemerlang yang diraih tuannya, tidak lepas dari kerja sinergis dengan ART yang handal.

Pada saat ini kita belajar sinergi antara Yonatan dan pembawa senjatanya (anonym) sebagai berikut:

Yonatan memiliki visi/ sasaran iman yang jelas (ay 6). Yonatan percaya kuasa Tu- han sanggup membebaskan dari penjajahan Filistin. Padahal saat itu hanya Saul dan Yonatan yang memiliki senjata logam akibat penjajahan (I Sam 13: 22). Iman tidak ber- gantung pada situasi dan kondisi yang kondusif saja, namun pada Tuhan.

Bujang Yonatan menyatakan sepakat, artinya memahami dan menyetujui visi dan iman Yonatan meskipun dia sendiri tanpa senjata tajam (ay 7).

Yonatan menjabarkan langkah misinya dengan parameter iman yang unik, dengan arahan dan tanda sederhana namun penuh kuasa dalam penyertaan TUHAN (ay 8-10).

Yonatan dan bujangnya mendapat konfirmasi TUHAN dan mereka melangkah dengan sinergis dan gagah berani sehingga berhasil membunuh 20 orang musuh (ay 11- 14)

Bumi gemetar sehingga terjadi kegentaran yang dari Allah sebagai hasil serbuan kedua orang itu. Sungguh tangan TUHAN memberikan kemenangan yang dahsyat (ay 15 dst).

Untuk membangun kerjasama yang sinergis, sepakat, sehati/klop, diperlukan keren- dahan hati, tidak saling merendahkan atau menikam, namun saling merangkul dengan tulus hati. Dengan kedewasaan dan planning yang matang maju bersama dengan ber- gantung penuh pada pimpinan Tuhan. Stephen Covey mengingatkan bahwa bekerja sinergis itu menghargai perbedaan, saling menghormati, membangun kekuatan dan mengeliminir kelemahan. Mari bekerja dengan sinergitas yang optimal dengan orang yang tepat di setiap lini kehidupan.

Inspirasi: Tuhan memberikan kemenangan dan keberhasilan asal kita mau bekerja secara sinergis dalam pimpinan-Nya.

 

LPMI/ Rini Djatikoesoemo

 

share

Recommended Posts