Kuasa Pengampunan

Kuasa Pengampunan

Bacaan: Lukas 23:34

“Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.” 

Kasus persidangan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat oleh Irjen Sambo Cs beberapa waktu yang lalu menyita perhatian publik baik di dalam maupun luar negeri. Banyak pelajaran berharga yang dapat diambil dari kasus tersebut, salah satunya adalah pengampunan yang diberikan oleh keluarga Brigadir Yosua kepada Barada Richard Eliezer yang menjadi justice collaborator untuk membongkar kasus ini. Pengampunan keluarga Yosua juga menjadi salah satu pertimbangan hakim yang meringankan ketika menjatuhkan vonis kepada Barada Richard Eliezer. Sungguh di luar dugaan Barada Richard Eliezer hanya dihukum satu setengah tahun oleh hakim.

Nats bacaan kita hari ini adalah salah satu perkataan Yesus dari tujuh perkataan-Nya di atas kayu salib. Banyak penafsir menyimpulkan bahwa inilah perkataan pertama dari Yesus. Biasanya seorang penjahat yang akan disalib akan mengeluarkan kata-kata makian atau kutukan kepada prajurit yang menyiksa dan menyalibkannya. Namun perkataan-perkataan Yesus di kayu salib adalah kata-kata agung yang memiliki makna yang dalam serta memiliki kuasa dan dampak yang luar biasa bagi dunia ini. Perkataan Yesus yang pertama ini adalah sebuah doa yang tulus karena kasih-Nya yang besar bagi mereka yang menyalibkan-Nya. Yesus mengampuni para pemimpin agama buta yang telah menyerahkan-Nya untuk disalib, Yesus mengampuni para pemimpin politik seperti Herodes dan Pilatus yang cuci tangan terhadap kejahatan, Yesus mengampuni kumpulan massa yang berteriak “salibkan Dia, salibkan Dia”. Yesus mengampuni kaum militer (prajurit) yang telah menyiksa dan memaku-Nya di kayu salib, Yesus mengampuni dua orang penjahat di kiri dan kanan-Nya yang ikut mencela dan menghujat Dia, Yesus mengampuni murid-murid-Nya yang telah lari meninggalkan-Nya disaat penderitaan-Nya, Yesus juga mengampuni orang berdosa seperti saya dan saudara. Dalam doa Bapa kami Yesus mengajarkan “ampunilah kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Yesus bukan saja mengajar teori mengampuni tetapi Dia adalah model sejati bagaimana mengampuni.

Hari-hari ini banyak persoalan-persoalan di dunia ini baik antar pribadi, antar keluarga, antar suku dan ras, antar agama, antar negara dapat diselesaikan jika ada pengampunan satu dengan yang lainnya. Bukankah dunia akan semakin indah bila manusia hidup saling mengampuni ?

Inspirasi hari ini: Jadikan “saling mengampuni” sebagai gaya hidup kita tiap-tiap hari.

(LPMI/Taliks Eduart Sambode)

share

Recommended Posts