Learning Loss

Learning Loss

Bacaan: Ulangan 6: 1-25

Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita (Ulangan 6:25)

Menko PMK Prof Muhadjir Effendy menyitir berbagai penelitian di dunia mengenai salah satu dampak Covid 19 dalam dunia pendidikan adalah kehilangan efektivitas belajar (Learning Loss) sebesar 50% per tahun. Artinya saat ini kita harus mengejar ketertinggalan akibat kehilangan itu selama setahun lebih karena pandemi setidaknya 2 tahun.

Masa 40 tahun mengembara adalah masa hukuman bagi ketidakpercayaan bangsa Israel generasi I yang keluar dari tanah Mesir. Agar generasi ke II yang berusia dibawah 20 tahun (kecuali Yosua dan Kaleb) yang boleh masuk tanah Kanaan tidak kehilangan iman, maka salah satu kurikulum Allah bagi mereka adalah melakukan segala perintah dengan setia. Salah satu formulasi penting agar tiap generasi nanti menjadi setia dengan cara pengajaran melekat oleh keluarga hari lepas hari (ayat 7-9). Orang tua harus terus mengulang dan mengulang kapanpun dan dimanapun untuk memelihara memori, menjaga keutuhan ajaran, dan juga mengisi kekosongan yang mungkin ada. Karena kehidupan itu selalu dinamis maka orang tua harus kreatif untuk meramu dan memasukkan pengajaran ini dalam keseluruhan kehidupan anak-anak mereka. Budaya ini yang turut membentuk bangsa Israel menjadi dokumentator handal Firman Tuhan selama ribuan tahun yang akhirnya setelah terkanonisasi kita terima secara utuh sebagai Alkitab. Pendidikan keluarga Ibrani ini adalah kurikulum “katekisasi” tertua dan terbaik bagi anak cucu orang beriman.

Kondisi unpredictabe seperti pandemi sebetulnya juga kita alami sesehari dalam mendidik iman anak cucu kita. Banyak kejadian yang tidak mampu kita cover sepenuhnya, disitulah perlunya kreativitas orang tua untuk mengoneksikan semua kejadian itu dengan prinsip-prinsip firman Tuhan yang menuntun. Demikian juga jika kita memiliki tim kerja atau karyawan berapapun jumlahnya, tentu tidak semuanya bisa kita kendalikan. Namun prinsip dasar dari firman Tuhan ini menuntut dan menuntun kita untuk percaya, bergantung pada Tuhan, sekaligus berpikir dan bekerja keras menerapkan firman Tuhan. Selamat berjuang dan menikmati tuntunan-Nya yang tidak terbatas.

Inspirasi: Situasi terus berubah, dan kemampuan kita menanggapi terbatas, namun bersyukurlah sebab Allah tidak terbatas menolong dan menyentosakan.

(LPMI/Wahju Djatikoesoemo)

share

Recommended Posts