Lemah tapi Kuat
Bacaan : Galatia 4:12-20
Seorang pendeta yang melayani di pedalaman Kalimantan suatu kali mengisahkan, bahwa di desa di mana ia melayani begitu jauh dari Puskesmas. Apabila dia sakit, dia harus menunggu sambil menahan sakitnya selama seminggu, baru diobati. Pendeta yang sudah sekian lama cuci darah ini, sempat bertahan puluhan tahun sebelum dia dipanggil Tuhan. Dalam keadaan makin lemah, beberapa bulan sebelum ia meninggal, ia masih meminta majelis gerejanya memberinya kesempatan melayani. Ia sadar ia sakit, tetapi semangatnya tetap membara bagi Tuhan.
Memang tidak ada manusia termasuk hamba Tuhan, yang hebat selalu supersehat. Semua pernah sakit, bahkan ada yang tetap giat melayani sembari bergumul dengan kesehatannya sampai ajal. Paulus sendiri orang yang giat dan hebat, tetapi sering juga sakit. Ada dugaan bahwa Paulus mengalami sakit malaria. Namun yang ia syukuri sambutan jemaat yang mau menerimanya apa adanya. Secara fisik ia bisa lemah, tetapi secara batiniah ia merasa makin kuat (2 Kor. 4:16; 12:10). Nah, apakah Paulus mengelola kesehatannya, sudahlah pasti. Tubuh adalah milik Tuhan yang harus diurus dengan bijaksana. Mungkin hanya orang berpaham Gnostik, yang tak peduli kalau ia sakit. Mereka menganggap tubuh itu jahat dan berdosa, jadi tidak usah dihiraukan. Ada paham ekstrim bahwa orang Kristen tidak perlu ke dokter, cukup dengan iman saja. Mereka lupa bahwa setiap orang percaya, harus mempersembahkan dan mempertanggungjawabkan tubuh mereka kepada Tuhan (Roma 12:1). Seorang dokter berkata, “Jika Tuhan ingin menggunakan kita dalam tugas-Nya, maka kita perlu untuk menjadi sehat dan energik dalam melaksanakan kehendak-Nya. Inilah tanda hormat kita kepada-
Nya.”Mari kita renungkan bahwa Tuhan Yesus sendiri telah begitu rela meyerahkan tubuh-Nya dipakukan di kayu salib. Dunia melihat Dia seolah-olah menjadi begitu lemah tak berdaya, tetapi pengorbanan-Nya itu telah membawa kekuatan dan kesembuhan bagi orang berdosa yang mau percaya kepada-Nya (1 Petrus 2:24-25).
Inspirasi: Memang tak seorangpun luput dari kelemahan dan sakit penyakit, namun Tuhan juga memberi hikmat dan kemampuan sesuai dengan kehendak-Nya.
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024