Love Behind The Cross

Love Behind The Cross

Bacaan : Matius 27:57-61

”Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur
itu.” (Mat.27:61)

 

“Biarpun air mata anda semangkok menangisi ibu anda setelah ia sudah
mati, percuma saja. Ibu anda sudah tidak melihat itu. Yang ia butuhkah
adalah air mata cinta kasih anda ketika dia masih hidup.” Ini kata-kata
seorang ayah kepada anaknya yang menangis sedih karena kepergian ibunya.
Memang kasih itu harus ditunjukkan ketika orang yang ditangisi itu masih
hidup, bukan setelah ia sudah tidak tahu apa-apa lagi.

Namun ini berbeda dengan apa yang dinyatakan Maria Magdalena dan
Maria yang lain itu. Mereka sangat mengasihi Yesus, baik ketika Ia masih
hidup maupun ketika Ia sudah mati. Merrill Tenney menulis, “Bila kita
perhatikan Maria Magdalena sejak dia dibebaskan dari tujuh roh jahat itu
(Markus 16:9; Lukas 8:2), ia menjadi salah satu pengikut Yesus. Ia mengikuti
ketika mayat Yesus di bawa ke kubur (Mat. 27:61), kemudian dialah yang
pertama melihat penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya (28:1-8; Markus
16:9; Lukas 24:1, 10). Begitu dalam kasih-Nya kepada Yesus Tuhan dan
Juruselamatnya, sehingga hampir seluruh waktu hidupnya terarah bagi Yesus.

Begitulah orang kalau sudah mengasihi Tuhan, tak ada lagi hati yang
menghitung-hitung, tak lagi merasa rugi sama sekali, tidak ada yang terlalu
besar yang dapat dilakukan bagi Tuhan. Karena harga pengorbanan salib
Kristus itu tak ternilai harganya,tak terbalas dengan cara jelas ia tetap setia
mengikut dan melayani Tuhan seumur hidupnya. Dan sebagai seorang wanita
berpengaruh, tentu saja ada sekian banyak wanita yang mengenal Kristus
melalui hidupnya.
Dr. Barclay menulis, “Kita sudah melihat bahwa
perempuan-perempuan ini hadir di dekat salib; kasih mereka telah
mendorong mereka untuk mengikuti Yesus baik ketika masih hidup maupun
setelah Ia mati.” Seperti wanita Samaria itu, tak lama setelah ia berjumpa
Yesus, langsung saja ia bersaksi, sampai sekampungnya dapat melihat-Nya
dan banyak yang menjadi percaya (Yohanes 4:28-30). Apakah kita terharu
dengan penyerahan diri para wanita itu? Seharusnya demikian. Maka
sekarang kita pun ditanya, sedalam apa kasih kita kepada Yesus hari-hari ini?

Inspirasi: Dunia tidak begitu tertarik tatkala hanya mendengarkan kasih
Kristus dari mulut orang percaya. Tetapi menjadi terbuka tatkala tindakan
kasih itu nyata di depan mereka.

 

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts