Masih Mau Berharap?

Masih Mau Berharap?

Bacaan : Mazmur 37:34-40

“Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;” (Mzm 37:39 TB)

“Orang yang depresi akan merasa tidak ada harapan akan kehidupan atau putus asa. Kondisi ini diikuti dengan gejala lain seperti susah konsentrasi, malas, tidak bertenaga, tidak nafsu makan, dan sering ada ide untuk bunuh diri.” (Kompas.com – 2017). Kita mungkin heran, mengapa justru di negara-negara maju, malah banyak orang suicide. Sebenarnya apa yang masih kurang? Pertanyaannya, apakah orang Kristen sebagai seorang anak Tuhan dapat juga mengalami keadaan pesimistik ini? Fakta menunjukkan bahwa baik orang yang belum percaya dan sudah percaya sama -sama berhadapan dengan tantangan tersebut. Perbedaannya, seorang anak Tuhan akan menyikapinya dengan lebih bergantung dan berfokus pada Tuhan dalam mengatasinya. Allah tidak berjanji menghindarkan orang benar dari kesesakan hidup. Namun ia memiliki kepastian akan jaminan keselamatan di dalam Kristus, sesuai dengan janji-Nya.

Orang benar, adalah predikat yang mulia namun bukan tanpa persoalan dan pergumufan. Orang benar, bukanlah orang sempurna, tetapi orang terus berjalan dan berjuang kearah kesempurnaan itu (cf. Roma 8:29). la senantiasa menanti-nantikan Tuhan dan tetap mengikuti jalan Tuhan (ay 34). la berusaha hidup tulus, jujur, suka damai, sehingga ada masa depan yang baik (ay 37). Orang yang menanti-nantikan Tuhan akan menikmati keamanan (security), dan memiliki masa depan atau kekayaan (prosperity), sementara orang fasik yang tampaknya tumbuh mekar akan segera layu dan lenyap. Maka kemudian Daud menyimpulkan bahwa dunia ini memang banyak kejahatan, namun Allah menyelamatkan mereka yang berlindung pada-Nya. “The Lord is the Salvation and the Stronghold” (Alien Ross). Dengan kata lain, bagi orang benar akan selalu ada harapan yang pasti di dalam Tuhan. Dialah Tuhan Yesus Kristus Batu Karang yang teguh, yang memberi pengharapan bagi orang percaya (1 Korintus 10:4). Di dalam Dia ada ketenangan meskipun di bawah tekanan – “stillness under stress” (Kidner). Penulis kitab Ibrani menggambarkan pengharapan itu bagaikan sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita (Ibrani 6:19). “Ketika kita telah menangkap sekilas mengenai apa yang Tuhan telah sediakan bagi kita, pengharapan itu membuat kita bertahan di segala ujian.” (Brian Bailey). Masihkah kita berharap pada Dia?

Inspirasi: “Beristirahatlah di dalam Tuhan; nantikanlah Dia dengan sabar.” Di dalam bahasa Ibrani, “Berdiamlah di hadapan Tuhan dan biarkanlah Dia membentuk anda.’ Tenanglah dan Dia akan membentuk anda menjadi bentuk yang tepat.” (Martin Luther)

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts