Meditasi Rohani

Meditasi Rohani

Bacaan : Lukas 13:31-35

Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadanya! Berkali-kali Aku ingin mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” (Lukas 13:34 TB2 )

 

Perikop ini menunjukkan betapa besar kasih Yesus kepada umat-Nya, meskipun mereka sering menolak Dia. Yesus menggunakan gambaran seorang induk ayam yang berusaha melindungi anak-anaknya sebagai simbol kerinduan Tuhan untuk melindungi dan memulihkan umat-Nya. Namun, hati mereka yang keras membuat mereka menolak kasih itu.

Kasih Tuhan tidak pernah berubah, begitu juga undangan-Nya kepada kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Pertobatan sering dianggap sulit, bahkan menyakitkan, karena membutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahan dan meninggalkan kebiasaan buruk. Tetapi, di balik proses itu, ada sukacita yang besar. Pertobatan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan memberi kita hati yang baru, penuh damai sejahtera.

Salah satu cara untuk menemukan kedamaian ini adalah melalui meditasi rohani. Meditasi bukan hanya soal duduk diam, tetapi merenungkan kasih Tuhan yang besar, mengakui kelemahan kita, dan membiarkan Dia memulihkan hati kita. Dalam keheningan, kita belajar mendengar suara Tuhan yang lembut, yang memanggil kita untuk kembali kepada-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita merasa terlalu sibuk untuk berhenti sejenak. Pekerjaan menumpuk, tekanan hidup datang bertubi-tubi, dan rasa bersalah karena kesalahan masa lalu menambah beban pikiran. Tetapi justru di saat-saat seperti itu, Tuhan ingin kita datang kepada-Nya, membawa segala beban dan kerinduan untuk bertobat.

Mari kita luangkan waktu hari ini untuk diam dan merenungkan kasih Tuhan. Advent adalah masa penantian, waktu bagi kita untuk mempersiapkan hati menyambut kedatangan Kristus. Minggu Advent ketiga dikenal sebagai Minggu Gaudete, Minggu Sukacita. Namun, sukacita sejati tidak datang dari harta, kesuksesan, atau kemudahan hidup, melainkan dari hati yang bersih dan damai di hadapan Tuhan.

Sukacita Adven adalah hadiah Tuhan bagi mereka yang membuka hati dan kembali kepada-Nya.”

 

TIM WEB

 

 

 

share

Recommended Posts