Melayani dalam Ketaatan

Melayani dalam Ketaatan

Bacaan: IBRANI 11:8

“Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” Ibrani 11:8

Pernahkah Tuhan meminta Saudara membuang sebuah kotbah setelah Saudara persiapkan berjam-jam? Pernahkah Tuhan meminta Saudara untuk bersaksi kepada seseorang ketika Saudara tidak punya waktu? Pernahkah Tuhan meminta Saudara meninggalkan pelayanan yang nyaman dan pergi ke suatu tempat yang tidak Saudara kehendaki? Itulah melayani dalam iman. Taat ketika anda tidak memahaminya.

“Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” (Ibrani 11:8) Abraham adalah contoh klasik ketaatan ketika saya tidak memahaminya. Ia berusia 75 tahun dan Tuhan meminta dia menyerahkan semua ‘rasa amannya’ – ketika ia siap untuk merasa aman secara sosial, Tuhan meminta ‘Engkau akan menjalani rasa tidak aman secara sosial. – dan ketika ia berusia 85 tahun Tuhan berkata: Aku mau engkau pergi, bawa semuanya dan bersiaplah untuk mengalami perjalanan luar biasa dalam hidupmu. Hal yang paling menakutkan ialah bahwa Tuhan tidak memberi petunjuk detail. Abraham berkata, kemana kami akan pergi? Tuhan berkata, tempat yang belum pernah engkau dengar. Berapa lama perjalanan ini? Engkau akan tahu nanti. Bagaimana saya tahu bahwa saya sudah sampai? Aku akan memberi tahumu. Bagaimana jika itu Saudara? Saudara tidak mungkin melayani dengan iman tanpa mengambil resiko. Jika tidak ada resiko dalam pelayanan Saudara maka anda tidak melayani dengan iman. Dan jika Saudara tidak hidup dengan iman, Saudara tidak menyenangkan Allah.

Saya harus bertanya pada diri saya terus menerus,”Tuhan, apa yang dapat aku lakukan supaya aku dipaksa untuk hidup dengan iman? Pelayanan yang membuat aku keluar dari zona amanku di mana aku merasa tidak nyaman melakukannya?” Iman adalah melakukan kehendak Tuhan bahkan ketika kelihatanya aneh. Itulah rencana Allah. Sebab iman adalah taat pada Allah ketika anda tidak memahaminya. Amsal 3:5 mengatakan,” Percayalah kepada Tuhan dan jangan besandar pada pengertianmu sendiri.”

Inspirasi: Salah satu ujian melayani dengan iman ialah seberapa cepat saya mentaati Tuhan? Pelayanan yang dilakukan dengan iman adalah pelayanan yang menyenangkan Tuhan.

(LPMI/Tegoeh Santoso)

share

Recommended Posts