Melayani dengan Hati

Melayani dengan Hati

Bacaan: 1 Korintus 11:23-26

“Karena itu setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Korintus 11:26)

 

Pada saat Perjamuan Malam Terakhir, Yesus menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya kita melayani. Dalam film The Last Supper (Perjamuan Terakhir), kita bisa melihat betapa dalam makna dari peristiwa ini. Adegan yang menggambarkan Yesus yang mempersiapkan meja untuk perjamuan, mengundang murid-murid-Nya untuk duduk bersama, dan akhirnya membagikan roti dan anggur, adalah simbol dari pemberian diri-Nya yang tak terhingga.

Namun, yang lebih menyentuh hati adalah saat Yesus dengan rendah hati membasuh kaki murid-murid-Nya, sebuah tindakan yang biasanya dilakukan oleh pelayan atau budak. Dalam adegan ini, Yesus yang adalah Guru dan Tuhan, melakukannya bukan hanya untuk mengajarkan kerendahan hati, tetapi untuk menunjukkan bahwa melayani berarti memberikan yang terbaik tanpa mengharapkan balasan. Ketika Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, Ia mencontohkan kepada kita bahwa melayani dengan hati berarti melayani bahkan mereka yang seharusnya melayani kita.

Sebagaimana Yesus dengan penuh kasih membasuh kaki murid-murid-Nya yang seharusnya dipandang sebagai tugas rendah, kita juga dipanggil untuk melayani dengan hati yang tulus, tanpa melihat siapa yang kita layani, dan tanpa memandang apa yang akan kita terima kembali. Melayani dengan hati adalah memberi tanpa batas, memberi dengan cinta yang tidak terhalang oleh status, kedudukan, atau status sosial.

Perjamuan ini bukan hanya tentang roti dan anggur, tetapi tentang bagaimana kita melayani sesama dengan hati yang penuh kasih, sebagaimana Yesus melayani kita. Ini adalah panggilan bagi kita untuk mengosongkan diri kita, melepaskan ego kita, dan membagikan kasih kita kepada mereka yang membutuhkan, tanpa syarat.

Pada Hari Kamis Putih ini, mari kita renungkan kembali bagaimana Yesus memberi diri-Nya dengan tulus. Kita dipanggil untuk meneladani-Nya dalam setiap aspek hidup kita, dengan melayani sesama dengan hati yang penuh kasih, tanpa pamrih.


“Melayani bukan hanya tentang memberi apa yang kita miliki, tetapi memberi diri kita sepenuh hati.”

 

TIM WEB

share

Recommended Posts