Memelihara Iman

Memelihara Iman

Bacaan: Lukas 12:41-48

12:41 Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?” 12:42 1 Jawab Tuhan: g  “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang 2 , lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, 12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, h  dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. 12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. i  12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. j  Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.”

Pada suatu ketika seseorang (A) percaya bahwa dia akan menikahi kekasihnya (B) suatu hari nanti, entah kapan hari itu akan tiba (bisa jadi tahun depan, dua tahun lagi, tiga tahun lagi, dst) tapi satu hal yang diyakini bahwa pernikahan itu akan terjadi. Sembari menantikan hari itu tiba, sudah pasti antara A dan B mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan. A dan B mempersiapkan dengan sama-sama mengembangkan diri di berbagai aspek sembari menjaga keyakinan mereka bahwa mereka akan menikah. Tak jarang justru dalam proses itulah mereka menjadi semakin yakin untuk menikah! Saya rasa begitu pula dengan iman percaya kita.

Kita yakin dan percaya bahwa pada akhirnya nanti kita akan dipersatukan dengan Tuhan, sembari menantikan hari itu tiba, (idealnya) tentu kita akan mempersiapkan diri dengan baik. Itulah yang ingin disampaikan oleh Yesus terkait iman dan kewaspadaan di bacaan kita hari ini. Yesus menghendaki siapapun yang mengikutNya memelihara iman dengan penuh kewaspadaan. Iman adalah dasar bagi orang percaya sehingga dasar itu pun harus dirawat dan dijaga agar ia tidak hancur. Yesus mencoba mewanti-wanti murid-muridNya (termasuk kita) agar waspada akan hal-hal yang berpotensi merubuhkan iman, hal-hal yang berpotensi membuat kita menjadi pelayan yang se-enak-nya dan tidak menyiapkan apapun (ay.45; ay. 47). Lalu apa yang perlu kita lakukan agar dapat dikatakan kita telah mempersiapkan diri (waspada) dengan baik? Jawabannya ada pada ayat 43 “…, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu,..”. Apa tugas kita? Salah satu tugas kita adalah menjadi orang (komunitas) yang hidup dan bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan serta siap memberi diri bagi sesama. Jika kita melakukannya, niscaya, iman kita akan terjaga bahkan bertumbuh! Karena kita beriman maka kita akan rela melakukan segala sesuatu demi menjaga iman tersebut, seperti sepasang kekasih yang akan menikah di awal renungan tadi. Justru keyakinan mereka bahwa mereka akan menikahlah yang membuat mereka menyiapkan segala sesuatu, begitu pula iman, justru karena keyakinan kitalah yang membuat kita rela untuk waspada dan menyiapkan diri sebelum akhirnya bertemu denganNya suatu hari nanti.

 

(BCP/Yokhanan Krisda Kurnia)

share

Recommended Posts