Mengambil Risiko dengan Bijaksana

Mengambil Risiko dengan Bijaksana

Bacaan : Amsal 28:1

“Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.” (Ams 28:1 TB)

Orang yang benar-benar sukses adalah orang yang mau mengambil risiko, melangkah keluar dari zona nyamannya, dan mengambil kesempatan dengan harapan dapat menyelesaikan sesuatu dengan sangat baik. Tapi mereka juga harus bijak, dan hati-hati dengan resiko yang mereka ambil.

Mungkin kita akan tetap berada di dalam zona nyaman untuk tetap aman, kita tidak mau mengambil suatu kesempatan, hal itu sering karena alasan takut gagal. Ada kutipan terkenal yang berkata: “tidak melangkah, tidak mendapat.” Ketika kita mengambil langkah yang menakutkan, atau untuk mencoba sesuatu yang baru atau sulit, biasanya kita akan berhasil. Dan jika kita berhasil melakukannya, kita akan menemukan kepuasan dalam melakukan sesuatu yang melebihi kapasitas kita dan kita akan bertumbuh. Alkitab mendorong kita untuk berani (Amsal 28:1) dan itu menjamin bahwa ada hal yang bahkan tidak dapat kita bayangkan yang akan Tuhan lakukan untuk kita jika kita berjalan dengan berani bersama Dia (1 Korintus 2:9).

Sebelum mengambil risiko, kita harus berdoa, merencanakan, dan mempertimbangkan. Kita harus menghitung harga dari pilihan itu. Seberapa besar risikonya? Apa ada kemungkinan untuk sukses? Seberapa besar konsekuensi dari kegagalan yang akan didapat? Apakah itu berharga untuk diperjuangkan? Tuhan Yesus memberi tahu bahwa kita harus merencanakan itu dengan bijaksana sebelum maju (Lukas 14:28-33). Sesuai dengan Alkitab, orang yang ceroboh melakukan sesuatu tanpa memikirkannya terlebih dahulu – Amsal menyebutnya orang bodoh (Amsal 14:16). Tetapi saat kita sudah mempertimbangkan risikonya secara bijak dan itu layak dilakukan, maka kita harus mengejarnya.

Mengambil risiko pasti akan membuahkan sesuatu – bisa baik, bisa buruk. kita akan belajar dari kesuksesan maupun kegagalan, untuk bertumbuh dalam kebijaksanaan, dan bahkan untuk dapat membuat keputusan yang lebih baik di waktu-waktu yang akan datang. Jadilah orang yang belajar seumur hidup, jangan pernah beranggapan bahwa kita tahu semuanya, atau bahkan sudah cukup tahu. Terus belajar membuat kita tumbuh menjadi seorang yang bijak. Jika kita bijak, kita akan menambahkan apa yang kita pelajari (Amsal 1:5).

(LPMI/Judy Douglass)

share

Recommended Posts