Mertua Yang Tulus Dan Cerdas

Mertua Yang Tulus Dan Cerdas

Bacaan : Rut 3: 1-4

”Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu
supaya engkau berbahagia?” (Rut 3: 1)

Sering kita mendengar ketidakcocokan atau konflik antara mertua dan
menantu. Biasanya kasusnya adalah salah paham, cemburu sosial, dan iri hati
dengan berbagai bumbunya. Namun dalam dunia nyata di Israel ribuan tahun
lalu, terdapat kisah unik nan mengharukan yang menjadi bagian dari
rentetan kisah panjang rencana Allah bagi bangsa pilihan dan juga
keselamatan manusia.

iKisah Naomi dan Rut ini sangat unik, dan keduanya saling menyayangi
meskipun putera Naomi telah meninggal. Saat Naomi pulang ke negerinya di
Israel, Rut perempuan Moab itu tetap setia mengikutinya. Secara adat
memang bisa terjadi kawin sepupu jika almarhum suami Rut memiliki adik.
Namun hal itu tidak mungkin sebab Naomi sendiri sudah tua dan janda.
Secara adat, Naomi tidak mungkin lagi memberikan suami bagi mantan
menantunya.

Ketika keduanya kembali ke Israel, awalnya Naomi masih depresi
karena pulang tanpa suami dan anak. Dia menamai dirinya “Mara” artinya
kepahitan (ps 1: 20). Namun semangat hidupnya mulai pulih saat menantunya
dengan rajin mencari jelai sisa panen yang tercecer untuk menyambung
hidup mereka (2:2). Pada waktu ia mengerti, bahwa Rut mencari sisa jelai di
ladang Boas salah seorang sanak suaminya (2: 3-21), mulai terbukalah pikiran
Naomi. Selama masa panen itu setiap hari Rut ditampung di ladang Boas (2:
22-23). Setelah beberapa waktu Rut aman bekerja, Naomi mengambil
langkah iman yang terbaik bagi kebahagiaan menantunya (3:1). Naomi
merancang pertemuan diam-diam untuk mengomunikasikan keberadaan
keluarga almarhum Elimelekh dan kedua puteranya kepada Boas melalui Rut.
Boas yang memahami permohonan Rut dengan tulus tidak menolaknya,
apalagi Rut dikenal sebagai perempuan baik-baik. Namun ia akan
berkomunikasi dengan sanak Elimelekh yang lebih dekat (3: 2-15). Melihat
respon Boas, Naomi makin yakin dan menunggu bersama Rut keputusan akhir
Boas dan penebus terdekat itu (3: 18-4:12).

Naomi mertua yang peduli, tulus, dan cerdas memperjuangkan
kebahagiaan menantunya. Rut yang baik menuruti mertuanya sehingga
akhirnya Boas memperistrinya untuk menegakkan nama Mahlon anak Naomi.
Sungguh ajaib rancangan Allah, di tengah kesulitan besar selalu ada jalan
keluar yang membakar semangat dan memberikan harapan baru. Bahkan
melalui pernikahan Boas dan Rut lahir Obed kakek raja Daud. Terpujilah
Tuhan yang memakai kesulitan dan masalah besar manusia menjadi jalan
berkat dalam rencana-Nya bagi kemuliaan nama-Nya.

Inspirasi: Mertua yang tulus mengasihi menantunya akan ditolong dan
diberkati Tuhan.

 

 

(LPMI/Rini Djatikoesoemo)

share

Recommended Posts