Mimpi Besar, Not For All!!

Mimpi Besar, Not For All!!

Bacaan : 2 Tesalonika 3: 16-18

“…Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri…” (2 Tesalonika 3: 17)

Seorang seniman ukir yang mendunia tidak mau mematenkan karya finishing kayunya yang fenomenal. Ketika seorang menteri menanyakan hal itu dengan rendah hati dia berujar, “Saya hanya bagian kecil dari karya-karya ini bu, ada orang yang menebang dan membawa kayu roboh, dan lapuk, ke sini, ada kuli, ada teman-teman pekerja saya, ada pedagang peralatan, ada kolektor, ada kurator, dan ada Yang Maha Kuasa yang bisa memunculkan berbagai warna dan mengatur keras lunaknya semua kayu itu.”

Rasul Paulus diakui semua orang percaya sebagai tokoh besar pember- itaan Injil, penulis banyak kitab PB, dan pekerja keras luar biasa yang men- jadi martir. Selain itu juga memiliki banyak murid rohani hebat dan satu- satunya rasul yang tercatat menerapkan multiplikasi rohani empat generasi (2 Timotius 2: 2). Namun bacaan kita menyitir bahwa Paulus yang besar itu dibantu banyak orang dalam melayani, dia memiliki tim pendukung dalam doa, dana, dan daya. Dalam Galatia 4: 15 disebutkan bahwa rasul memiliki keterbatasan penglihatan hingga seandainya bisa jemaat Galatia akan men- cungkil mata mereka bagi Paulus. Maka Paulus memiliki rekan sekerja yang membantunya. Dalam Gal 6: 11, Paulus juga menulis seperti nats diatas. Pau- lus dibantu juru tulis dalam kitab-kitabnya. Beliau juga membangun tim ker- ja dimana-mana melalui multiplikasi rohani. Rasul ini sangat sedikit membab- tis jemaat baru karena yakin dengan panggilan pokoknya sebagai pemberita Injil (I Kor 1: 16-17) dan mengambil wilayah kerja yang belum disentuh rasul- rasul lain (2 Kor 10: 13-14).

Saat ini kita banyak diajar untuk berpikir besar dan bermimpi besar. Itu tidak salah, tetapi itu bukan untuk semua orang. Alkitab memberikan contoh banyak hamba-Nya yang memiliki visi lokal sampai global, dari visi yang mikro hingga makro. Dalam sebuah pencapaian mimpi besar ada banyak orang yang dipakai Tuhan untuk berkontribusi. Apalagi secara rohani ada banyak orang yang mendukung secara kasat mata, antara lain melalui doa- doa mereka. Janganlah bangga jika kita mampu bermimpi besar dan menjadi besar. Lebih banggalah untuk menolong orang lain menjadi besar, seper- ti kata Yohanes Pembaptis, Dia harus makin besar dan aku harus makin kecil (Yoh. 3: 30).

Inspirasi: Mimpi-mimpi besar yang tercapai tidak lepas dari kontribusi banyak orang. Bersyukurlah atas pertolongan dan kebaikan-Nya.

(LPMI/Wahju Djatikoesoemo)

share

Recommended Posts