MUSUH DIKASIHI?

Firman Tuhan : Lukas 6:27-28
“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Lukas 6:27-28)
Kita sering mendengar orang berkata: Apa? Mengasihi musuh? Tidak bisa! Itu ajaran dari mana? atau mungkin kita pernah mengatakannya seperti ini, “jangankan mengasihi musuh, mengasihi orang yang paling dekatpun tidah mudah.”
Bagian firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan prinsip-prinsip penting dalam mengasihi musuh kita. Pertama berbuat baik kepada orang yang membenci kamu. Kedua, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu dan ketiga, berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
William Baclay menulis: “kata kasih dalam teks diatas adalah Agapan (Yunani), yang menggambarkan suatu perasaan kasih yang dinyatakan dalam tindakan; itu berarti tidak peduli apapun yang orang itu lakukan terhadap kita, kita tetap menginginkan yang terbaik baginya dan tetap mengasihinya.”
Kalau kita jujur, sebagai orang berdosa, kita tidak mungkin melakukan perintah Tuhan Yesus tersebut. Hanya Yesus yang dapat melakukan ini. Sebab kecenderungan manusia berdosa kita justru sebaliknya. Jika ada orang yang membenci kita, kita balik membenci. Kalau ada orang yang mengutuk kita, kita lebih lagi mengutuk. Kalau ada orang mencaci kita, kita malah bukan mendoakannya sebaliknya kita menjelekkan orang tersebut. Tindakan yang kita lakukan bisa secara verbal (langsung) maupun non verbal (tidak langsung)
Tuhan Yesus tahu bahwa kita tidak mampu melakukan perintah-Nya dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri. Tidak seorangpun bisa! Karena itu, Tuhan tahu bahwa kita butuh Penolong untuk melakukan perintah ini. Dan Penolong itu adalah Roh Kudus (Yohanes 14:15-17).
Roh Kudus menolong kita untuk peka terhadap kebutuhan orang lain termasuk musuh kita. Sejarah sudah membuktikan bahwa anak-anak Tuhan yang dipimpin dan dikuasai Roh Kudus selalu menjadi berkat di tengah-tengah orang yang membenci, mengutuk bahkan membunuh mereka. Dan ini menjadi keheranan banyak orang. Sikap mengasihi yang dimiliki oleh orang Kristen inilah yang menghasilkan daya tarik bagi banyak orang yang belum percaya untuk mencari dan mengenal Tuhan Yesus lebih dalam lagi. Roh kudus bekerja dalam hati mereka dan mereka menjadi percaya. Hal ini terlihat di dalam hidup jemaat gereja abad mula-mula dalam Kisah Prara rasul 2:47, “Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap- tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Orang-orang Kristen pada gereja abad mula-mula tidaklah beda dengan kita. Kita sama- sama percaya kepada Kristus. Pengajaran tentang peran Roh Kudus dalam hidup juga kita pelajari. Tapi yang membedakannya adalah mereka menjalankan perintah Tuhan itu dengan belajar mengampuni satu dengan yang lainnya termasuk musuh mereka dan mengijinkan Roh Kudus memimpin hidup mereka. Hal yang sama kita akan alami, jika kita juga mengijinkan Roh Kudus memimpin hidup kita. Kita akan dapat menerapkan kasih itu. Kasih dengan kata-kata saja tidak cukup. Kasih memerlukan tindakan nyata. Cara sederhana yang dapat kita lakukan adalah mulailah mendoakan orang di sekitar kita yang mungkin pernah menyakiti kita dan membenci kita, mengancam kita. Bisa jadi hal ini terjadi karena kesalahan kita atau karena kesalahan orang lain. Ambil tindakan minta maaf. Meskipun terasa berat tetapi itulah yang terbaik bagi hidup kita karena tindakan mengasihi adalah perintah Tuhan. Ijinkan Roh Kudus memimpin kita untuk menjadi saksi-Nya.
Inspirasi: Memang bagi orang duniawi kalau disuruh mengasihi musuh itu aneh. Tapi bagi orang Kristen yang mengasihi Tuhan itu masuk akal! Karena tidak mungkin ia mengasihi Tuhan tetapi membenci musuhnya.
LPMI/Jerry Tamburian
Recommended Posts

DIBENCI DUNIA? BERRBAHAGIALAH!
Desember 18, 2025

SUKACITA DIBALIK DUKACITA
Desember 17, 2025

KUDETA KEDUA?
Desember 16, 2025

