Nikmati Hidup Bersama Keluarga

Nikmati Hidup Bersama Keluarga

Bacaan : Pengkhotbah 11:8

“oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.” (Pengkhotbah 11:8).

Semua orang ingin berumur panjang, tentu umur panjang sehat dan berkecukupan. Siapapun Saudara, bujangan, seorang Ayah atau seorang ibu dengan beberapa anak-anak baik remaja maupun pemuda nasihat Firman Tuhan dalam Pengkotbah 11: 8 dianjurkan agar kita menikmati setiap hari dalam hidup kita, baik umur panjang maupun tidak. Wah, ini terdengar seperti semboyan hedonis ya, atau penganut paham epikuros di zaman Perjanjian Baru yang berkata, “mari kita makan, minum dan bersenang- senang, sebab besok kita akan mati.” Saya yakin penulis kitab Pengkotbah yang disinyalir adalah Salomo setelah dia bertobat tidak seperti itu. Perhatikan anak kalimat terakhir di ayat 8 itu, “…tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.” Ia ingin mengatakan, nikmati hidup, jangan stress memikirkan hal-hal yang tak perlu, tapi ingat hari tua jika Saudara menikmati hidup dengan cara yang salah, Saudara akan menuai lebih banyak “hari-hari gelap” apalagi jika Saudara hidup tanpa Tuhan. Semuanya akan sia -sia. Intinya, hiduplah secara seimbang dan libatkan Tuhan dalam setiap langkah hidupmu.

Bermacam-macam kisah hidup orang di sekitar kita. Ada orang yang hidupnya hanya untuk kerja, ada yang hidup hanya untuk bersenang-senang. Mereka yang hidupnya hanya untuk kerja, mengumpulkan banyak harta, tetapi juga kelak tidak akan dibawa. Mereka yang hidup hanya bersenang- senang menuai kemiskinan dan kesengsaraan. Ada yang bersemboyan work hard and play hard.

Jadwalkan dalam seluruh kegiatan Saudara waktu untuk bersenang- senang dengan keluarga, dengan anak-anak Saudara. Nikmatilah! Tidak ada satu hari pun di luar rutinitas yang akan membangun atau menghancurkan hidup mereka. Kebersamaan yang menyenangkan akan menjadi kenangan yang tidak akan pernah dilupakan anak-anak Saudara. Jika Saudara tidak bersenang-senang dengan anak-anak Saudara, jangan kaget ketika mereka memutuskan untuk menghabiskan lebih sedikit waktu dengan Saudara dan jangan kaget ketika mereka sudah besar, meninggalkan rumah dan tidak ada keinginan sering mengunjungi Saudara.

Inspirasi: Keseimbangan hidup antara kerja dan kebersamaan yang menyenangkan dengan keluarga sangat penting bagi kita semua.

(LPMI/Tegoeh Santoso)

share

Recommended Posts