Nilai Suatu Kesaksian

Nilai Suatu Kesaksian

Bacaan : Lukas 8:26-39

“Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah
atasmu. Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa
yang diperbuat Yesus atas dirinya.” Lukas 8:39

 

Ada seorang pemuda dikenal pemabuk berat, dikuasai roh alkohol, yang
setiap hari meresahkan masyarakat di sekitarnya, di luar dugaan ia bertobat,
dan sungguh-sungguh berubah. Bagi mereka yang tidak mengerti firman
Tuhan, perubahan itu dianggap aneh dan berpura-pura. Bukannya memuji
Tuhan malah mengejek perubahan itu. Tetapi bagi orang Kristen yang
sesungguhnya, perubahan itu terjadi karena pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus
secara ajaib mengubah cara berpikirnya, tutur katanya, sikap hatinya,
pokoknya hidupnya menjadi baru karena Kristus di dalam dia (2Kor. 5:17). Ia
tentu saja rindu, kalau pun Tuhan mau ambil hidupnya kembali ke sorga, ia
sudah siap. Namun kemudian ia mengerti bahwa Tuhan mau dia hidup di dunia
ini untuk menyaksikan perbuatan Tuhan (cf. Fil.1:20, 21).

Tuhan mau dia seperti seorang Gerasa itu, yang tadinya pernah berkata
pada Tuhan, “Apa urusan-Mu dengan aku?”, berubah menjadi orang yang
berurusan dengan jiwa-jiwa agar mereka bertobat dan percaya kepada Yesus.
Dahulu ketika masih diikat Setan, dipermainkan oleh roh jahat, mana mungkin
ia dapat mengurus orang yang juga sedang diikat Setan? Seperti kata Yesus,
bahwa tidak mungkin orang buta menuntun orang buta (Matius 15:14). Ketika
ia (pria Gerasa) terlepas dari genggaman roh jahat, ia punya kapasitas baru
sebagai saksi Tuhan, untuk bicara tentang kasih Tuhan kepada mereka yang
sedang diseret dan dibelenggu oleh dosa. Tak ada lagi perasaan malu kecuali
berani berkeliling dan bicara tentang kelepasan di dalam Yesus. Ia tak peduli
mau dianggap gila (seperti Paulus pernah dikatai gila oleh Festus – Kis. 26:24),
karena yang ada dalam hati dan pikirannya adalah berita baik (good news)
bagi yang mau mendengar, tapi berita buruk (bad news) bagi mereka
yangmenutup telinganya. Dapat kita bayangkan, suaranya pasti begitu
lantang, sehingga menarik perhatian banyak orang. Memang, kalau Tuhan
yang sudah mengubah, tak ada lagi yang dapat menahan luapan berita
sukacita itu. Sekarang ini istilah “gila” tidak saja merujuk pada orang yang
sakit jiwa, tetapi juga suka disematkan pada orang yang melakukan hal-hal
spektakuler bukan?

John Newton, melalui hymne Amazing Grace nya, telah menggugah
banyak hati yang tertutup menjadi terbuka. Mereka sadar bahwa anugerah
keselamatan itu, benar-benar mengherankan (amazing). Sekarang ini banyak
orang menganggap sepi berita keselamatan itu, tetapi Allah masih sabar
menanti agar lebih banyak orang bertobat dan diselamatkan (cf. Roma 2:4).
Meski tampaknya ada yang merasa tak perlu Yesus, tetap perlu berita tentang
Dia. Pertanyaan bagi kita, masihkah berita Injil Kristus melekat di hati dan
mulut kita di hari-hari ini?

Inspirasi: Injil Kristus bukan saja sekedar cerita tetapi berita hidup yang
dapat didengar dan dilihat orang, melalui setiap saksi Kristus di mana-mana. 

 

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts