Nothing Is Trivial

Nothing Is Trivial

Bacaan : 2 Raja-raja 6: 1-7

… berkatalah abdi Allah: “Kemana jatuhnya?” Lalu orang itu menunjukkan tempat itu
kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana,
maka timbullah mata kapak itu dibuatnya. (2 Raja-raja 6: 6)

 

Sekolah tempat putri saya belajar, mengadakan outing guru dan karyawan
(beragam kepercayaan) dalam acara arisan. Saya diminta memberikan dasar
pemahaman rohani dan keuangan. Dalam suasana yang santai, akrab dan egaliter
ternyata banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat kami gali bersama. Hal-hal
sederhana dalam hidup ini bisa menjadi sarana belajar dan mengenal Tuhan
dengan efisien dengan pintu keuangan.

Kasus dalam bacaan ini juga sederhana saja. Namun ketika momen itu
dicatat Roh Kudus melalui pustakawan Israel tentu ada tujuannya. Manfaat apa
saja yang disediakan bagi para nabi waktu itu dan bagi kita saat ini saat proses
penyelesaian dilakukan Elisa? Setidaknya ada 3 hal yaitu:
Manfaat sosial: para nabi tidak akan dilecehkan atau digosipkan yang tidak
baik gara-gara sebuah kapak (barang pinjaman) hilang, entah itu sembrono,
tidak bertangggungjawab atau yang lain.

Manfaat finansial (nabi tidak harus menggantikan barang yang hilang).
Penyelesaian ajaib ini membebaskan rombongan nabi dan juga Elisa sebagai
pemimpin tentunya, dari beban yang sudah ada yaitu kekurangan mereka.
Manfaat spiritual/ kekal. Para nabi belajar bahwa Tuhan sanggup
menyelesaikan persoalan mereka, bahkan yang sederhana sekalipun. Dengan
“pancingan” sepotong kayu, kapak besi itu kehilangan berat jenisnya dan
terapung, sehingga diambil kembali. Tidak ada yang sepele dimata Tuhan, tidak
kekurangan metode pertolongan, dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

Seperti juga momen arisan diatas, momen para nabi ini juga tidak terduga,
sepele sepertinya, namun jika tidak ada penyelesaian dampaknya juga panjang,
baik soal nilai finansial barang, kredibilitas golongan nabi dan juga integritas
Elisa sebagai pemimpin tertinggi rombongan nabi.

Tidak ada hal yang sepele dalam pandangan Tuhan, maka kita harus
mendoakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh. Dalam berkarir,
bermasyarakat, berbisnis, berumah tangga, dan juga pelayanan harus diletakkan
di tangan Tuhan, sebab Ia Maha baik. Ia setia menolong dengan cara dan metoda
yang kreatif. Allah sumber kreativitas dan inovasi. Ketika kita percaya dan
bergantung pada-Nya, pikiran kita akan dibukakan Roh Kudus untuk menemukan
terobosan baru. Tuhan berdaulat sempurna dan sanggup memberikan mujizat
seperti kapak besi yang mengapung.

Inspirasi: Tuhan sumber kekuatan dan pertolongan.

 

(LPMI/Wahju Djatikoesoemo)

share

Recommended Posts