Pandangan Hidup
Bacaan : Filipi 1:12-26
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Fil. 1:21)
Reaksi terhadap suatu perubahan, pada umumnya dua jenis; kalau bukan mengagumi pasti mempertanyakan. Mungkin ia seorang tokoh komunis, profesor ateis, ilmuwan agnostik, aktor Hollywood, dan masih banyak lagi, yang kemudian menjadi orang percaya. Seperti kesaksian pemeran film The Passion of Christ, Jim Caviezel. Ia berkata; “Sebagai manusia biasa, saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood. Sehingga habislah seluruh karir saya dalam perfilman di Hollywood.” Dalam sebuah TalkShow, ia juga menegaskan bahwa tidak apa-apa namanya tidak lagi terkenal, tetapi yang penting nama Yesus dikenal. Seperti moto sebuah gereja di Manila, “Make Him Known.” Pandangan atau perspektif hidupnya benar- benar berubah, karena Kristus.
Saulus, yang juga tokoh Yahudi yang berpengaruh di abad pertama itu, akhirnya memiliki pandangan hidup baru, setelah ia bertemu Yesus. Pernyataan “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”, adalah sebuah pernyataan yang tentu saja mengejutkan orang-orang yang mengenalnya. Di kalangan sesama pemimpin Yahudi mungkin pernyataan itu dianggap aneh, tetapi di kalangan orang Kristen abad pertama itu satu hal yang ajaib, karena si penganiaya itu bertobat menjadi murid yang sungguh berpusatkan dan memberitakan Kristus (Christ-Centered Multiplying Disciple – CMD). Perspektif berpikir Paulus yang benar-benar berubah 180 derajat ini, telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan Kekristenan dari abad ke abad. Pandangan teologinya yang luar biasa, telah membangkitkan semangat belajar yang besar pada banyak orang. “Mengingat begitu dalam dan rumitnya cara Paulus membangun dan menjelaskan Injil Kristus, tidak heran jika sejarah penyelidikan Paulus memunculkan sejumlah besar penafsiran.” (Herman Ridderbos). Seperti yang kita tahu, Allah menggerakkan Martin Luther. Ia sangat tertarik dengan surat Paulus kepada gereja di Roma, khususnya yang ditulis dalam pasal 1:17 itu bahwa “Orang benar hidup oleh iman.” Sehingga munculnya gerakan reformasi dalam sejarah gereja, bukanlah suatu kebetulan.
Bagaimana dengan pandangan hidup kita sendiri? Jika kita memiliki pernyataan iman pribadi seperti Paulus, apakah benar Kristus telah memegang kendali dan arah hidup kita? Jika demikian, maka berarti kita juga memiliki pandangan hidup yang baru, yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang (2 Kor. 5:17). Sebagai warga kerajaan sorga (Fil 3:20), Kita pun selalu siap kapan saja Ia memanggil kita pulang.
Inspirasi: Orang duniawi dengan scope pemahamannya yang terbatas oleh dosa, takkan pernah menembus masuk ke ranah pikiran manusia rohani, yang pandangan hidupnya menembus ke kekekalan.
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024