Pengampunan yang Sempurna
Bacaan: Efesus 1:7
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”
Dalam pertemuan PA dengan para mahasiswa atau professional, setiap kali membahas tentang pengampunan dosa yang sudah dilakukan Kristus melalui pengorbana-Nya di kayu salib, saya selalu bertanya, berapa banyak dosa yang Tuhan sudah ampuni ketika kita percaya kepada Kristus? Kalau di lihat dari segi waktu perjalanan hidup kita, dulu, sekarang dan akan datang. Dosa mana yang Tuhan sudah ampuni? Apakah dosa yg dulu saja? Atau dosa dulu dan sekarang? ataukah dosa dulu, sekarang dan yang akan datang? Dari jawaban mereka beragam. Ada yang mengatakan dosa yang dulu , ada yang menjawab dosa dulu dan sekarang saja tetapi ada juga yang menjawab dosa dulu, sekarang dan yang akan datang.
Bagian firman Tuhan, hari ini, rasul Paulus menegaskan bahwa hanya oleh anugerah Tuhan kita sudah diampuni segala dosa-dosa kita baik dulu, sekarang maupun yang akan datang dan ini jelas dalam tulisan Paulus pada ayat firman Tuhan kita: “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” Hal yang sama juga Paulus menulis di dalam Kolose 2:13-14, dalam Terjemahan Sederhana Indonesia menulis, “
Artinya, dahulu sebenarnya kita sudah mati secara rohani karena dosa-dosa kita, meskipun secara jasmani kita masih bernafas. Dulu hati kita belum disunat. Maksudnya, kita masih diperbudak oleh bermacam-macam keinginan badani yang jahat. Setiap pelanggaran kita terhadap hukum Allah sudah dicatat dalam buku dosa di hadapan Allah. Dosa itulah yang memisahkan kita dari-Nya. Namun, sekarang Allah sudah memakukan buku dosa itu pada kayu salib Yesus. Catatan itu sudah dihapuskan sehingga tidak ada lagi yang memisahkan kita dari Allah. Kita sudah diampuni dari segala dosa. Lalu Allah menghidupkan kita kembali bersama Yesus.” Aya-ayat ini jelas Paulus menulis bahwa setiap pelanggaran kita terhadap Tuhan sudah di catat dalam buku dosa. Dan dosa itulah yang memisahkan kita dengan Tuhan. Namun pada waktu kita percaya kepada Tuhan Yesus, buku dosa itu sudah dipakukan di kayu salib. Catatan-catatan dosa itu sudah di hapus, sehingga tidak lagi memisahkan kita dengan Allah. “Kita sudah diampuni dari segala dosa.” Lalu Allah menghidupkan kita kembali bersama Yesus.
Kita bersyukur untuk anugerah pengampunan dosa ini yang Tuhan berikan kepada kita, melalui Yesus Kristus yang tidak mungkin kita temukan di luar Yesus. Hal ini mendorong kita utk terus menyaksikan kasih dan pengampunan Allah kepada orang lain di lingkup pengaruh kita masing-masing. Mulailah sampaikan hal ini kepada keluarga kita, tempat kita bekerja, sekolah, kampus dan komunitas di mana kita ada.
Inspirasi: Pengampunan manusia yang berdosa memang terbatas,I namun pengampunan Allah yang tidak terbatas memampukan kita mengampuni secara tidak terbatas.
(LPMI/Jerry Tamburian)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024