Pension Planning: “Iman”

Pension Planning: "Iman"

Bacaan : Mazmur 71: 1-11

Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis. (Mazmur 71: 9)

Seorang pendeta emiritus dalam suatu diskusi ringan pernah menyampaikan bahwa masa tua harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Dengan status dan kondisi pelayanan yang makin terbatas, justru kebutuhan keuangan beliau makin besar khususnya untuk obat-obatan dan suplemen. Dalam kondisi tersebut terbukti betapa pentingnya memiliki tabungan, meskipun uaang bukan segalanya tetapi kita memerlukannya.

Daud adalah pribadi unik, multitalent dan fenomenal sepanjang sejarah. Sebagai pribadi yang telah melewati beraneka profesi dalam kurun waktu puluhan tahun, ia sadar sejak muda selalu disertai Tuhan dan iapun membutuhkan belas kasih dan rahmat Tuhan (ay 1-4). Ia sadar sejak dalam kandungan sampai liang kubur ia membutuhkan Tuhan (ay 5-8). Di masa tua, Daud sadar perlunya untuk bersiap diri pulang ke sorga dengan sukacita. Daud tetap sadar batas-batas dalam hidupnya, baik batas waktu maupun batas lainnya. Setiap orang pasti akan menua dan melemah. Untuk masa tua dan kehabisan kekuatan itulah, dalam bacaan kita Daud berdoa agar tidak menderita atau dipermalukan (ay 9). Daud tentu tidak kuatir secara finansial sebab ia raja dan hidupnya pasti berkecukupan. Namun ia sadar di masa tua banyak kemungkinan terjadi, dan masih ada orang yang memusuhinya (ay 10-13). Untuk itulah ia terus memohon pertolongan Tuhan bagi masa tuanya. Dan akhirnya ia terus memuji Tuhan yang selama ini membuktikan kesetiaan dan penyartaan-Nya (ay 14-22).

Iman untuk mempercayakan diri di masa tua ini perlu kita teladani. Selanjutnya tentu secara teknis kita perlu memperjuangkan gaya hidup sehat (makanan, gerakan, pikiran) yang seimbang dan sederhana dengan hikmat Tuhan. Gaya hidup sehat, seimbang dan sederhana itu pilihan dan keputusan pribadi. Tidak ada sakit mendadak, sehat mendadak, menabung mendadak atau boros mendadak, semua itu proses jangka panjang hasil dari keputusan kita hari ini (meskipun ada faktor keturunan yang perlu kita antisipasi).. Mari kita membangun gaya hidup yang baik dan benar, secara teologis, medis, maupun psikososial. Meskipun dompet kita berbeda-beda, namun Sang Sumber berkat dan hikmat itu sama. Ia setia menolong dan memberkati kita.

Inspirasi: Pensiun yang indah adalah berkarya sesuai kemampuan, bahagia, sehat dalam.

(LPMI/Wahju Djatikoesoemo)

share

Recommended Posts