Perangkap Tikus

Perangkap Tikus

Bacaan: GALATIA6:1-4

Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Galatia. 6:2

Satu hari pak tani membeli perangkap tikus, dan membuat tikus ketakutan sampai-sampai tikus langsung menemui sahabatnya Si Ayam, nyonya babi dan tuan sapi untuk meminta arahan dan pertolongan, tetapi diluar dugaan semua sahabatnya tidak mau membantu dengan alasan itu bukan urusan saya. Ahirnya Tikus pulang ke Liangnya dan malam itu ada seekor ular menyusup ke rumah pak. Tani dan terkena perangkap tikus.

Ketika istri pak Tani bangun dipagi hari, ia bergegas melihat perangkap Tikus yang semalam sudah dipasang, ketika istri pak Tani memeriksa, ular itu mematuk tangan istri pak Tani, ahirnya ia sakit berat. Karena istri pak. Tani tidak kunjung membaik Ahirnya Pak. Tani menyembeli ayam dan membuat sup ayam untuk menaikkan imun istrinya, tetapi kondisinya semakin memburuk, ahirnya masuk ICCU yang membutuhkan biaya besar, ahirnya pak. Tani memotong babinya untuk dijual dagingnya untuk biaya rumah sakit. Walaupun sudah diupayakan pengobatan terbaik, akhirnya istrinya Pak. Tani tidak tertolong lagi dan meninggal dunia, dan di hari pemakamannya pak.Tani memotong sapi untuk dikonsumsi semua yang datang melayat. Pada Akhirnya si ayam mati, si babi kehilangan nyawanya, dan si sapi dikonsumsi beramai-ramai. Ketidak pedulian sahabat tikus membuat mereka kehilangan nyawanya.

Galatia adalah wilayah di Asia Kecil (sekarang Turki) yang terdiri dari wilayah pedesaan dan perkotaan. Gereja-gereja di Galatia terdiri dari orang-orang yang telah mendengar Injil Kristus dan menjadi pengikut-Nya, terutama melalui penginjilan yang dilakukan oleh rasul Paulus dan rekan-rekannya selama perjalanan misi mereka. Pembacaan kita hari ini mengajarkan pentingnya saling tolong menolong. Ketika kita menanggung beban bersama, kita tidak hanya menunjukkan kasih kepada saudara-saudara kita, tetapi juga memenuhi hukum Kristus. Ini mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari tubuh Kristus yang saling terkait. Seharusnyalah jika ada satu orang menderita, kita semua menderita. Oleh karena itu, marilah kita siap sedia untuk membantu saudara-saudara kita yang memerlukan pertolongan. Kita harus tergerak dengan hati yang penuh kasih dan kelemah lembutan untuk memulihkan mereka. Ini adalah tindakan kasih yang mendalam yang menunjukkan kesetiaan kita terhadap sesama. Paulus menyebutkan menanggung beban satu sama lain, adalah pemahaman tentang pentingnya saling membantu dalam beban hidup. Dalam komunitas Kristen, kita tidak boleh egois; sebaliknya, kita harus bersedia membantu dan mendukung saudara-saudara kita dalam masalah mereka.

Inspirasi: Saling tolong menolong adalah landasan kekuatan, membentuk ikatan kasih, dan mengangkat kemanusiaan ke puncak kebahagiaan sejati.

(LPMI/ Yunus Siang)

share

Recommended Posts