Percaya Kepada Kristus

Percaya Kepada Kristus

Bacaan: Yohanes 12:44 – 50

“Tetapi Yesus berseru kataNya: Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 12:44).

Jembatan Aizhai adalah jembatan gantung di jalan tol G65 Baotou- Maoming dekat Jishou, Hunan Republik Rakyat Tiongkok. Jembatan ini dibangun sebagai bagian tol dari barat daya Cina kota Chongqing ke Changsha. Dengan rentang utama 1.146 meter (3.,3760 fit) dan tinggi dek 350 meter (1.150 fit), menjadikannya sebagai jembatan tertinggi keenam di dunia dan jembatan gantung terpanjang kedua belas di dunia. Dari 400 atau lebih jembatan tertiinggi di dunia, tidak ada yang memiliki rentang utama sepanjang Aizhai. Jembatan ini juga tertinggi dn jembatan terowongan ke terowongan terpanjang di dunia. Jembatan ini berisi 1888 lampu untuk meningkatkan daya pandang di malam hari (Wikipedia.org). Orang yang lewat di jembatan itu tentu saja mengakui dan sangat percaya terhadap jembatan canggih tersebut bukan?

Percaya kepada Yesus, Allah sejati itu, bukan sekedar pengakuan akal tetapi suatu penerimaan dan penyerahan total. Kita ingat di dalam buklet Empat Hukum Rohani ditegaskan, “Menerima Kristus berarti berpaling dari diri sendiri kepada Tuhan Allah, serta menyerahkan seluruh pribadi kita yaitu akal budi, perasaan dan kemauan.”

Tabiat manusia berdosa suka mengagumi dan mempercayai hal-hal yang hebat di dalam dunia ini. Apakah itu alam ciptaan maupun karya-karya manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Tetapi kadang-kadang tidak mengagumi, apalagi menyembah Tuhan Pencipta dan Hakim atas segala sesuatu. Yesus mau menegaskan diri-Nya adalah Allah sendiri, dan satu hal yang dituntut dari manusia adalah percaya kepada Dia (trust in Him). Perilaku orang percaya pasti diwarnai oleh siapa yang ia percayai. Perkataan Paulus dalam Galatia 2:20, suatu indikasi nyata adanya perubahan dan pembaharuan hidup, yang dikerjakan oleh Kristus di dalam hatinya. Ia berkuasa mengubah kehidupan yang paling gelap menjadi terang dan bercahaya di dalam dunia yang gelap ini (Kolose 1:13).

Tatkala kita merenungkan arti Paskah, benarkah kematian Kristus telah memberi pengaruh signifikan dalam hidup kita? Bagi orang percaya, kematian Kristus itu justru memberi hidup, suatu hidup yang berarti dan kita rindu supaya makin banyak orang akan berkata, “Sudah kutemukan hidup yang berarti”.

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts