Percaya Saja…Titik
Bacaan: Ibrani 11:29-30
11:29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, g ketika mereka mencobanya juga. 11:30 Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari h lamanya.
Saat berpindah ke kota yang ke 6, kami harus berjuang untuk kontrak rumah. Puji Tuhan ada saudara yang menolong. Kami terus berdoa memohon kejaiban-Nya agar bisa membeli rumah sederhana tapi strategis. Kami percaya cara Tuhan itu unik. Sekitar 4 tahun kami berdoa keliling di lokasi yang kami imani. Tahun ke 3 belum ada tanda-tanda, bahkan DP untuk rumah yang kami idamkan naik tajam. Di tahun ke 4 kami putuskan untuk menunda dan bersyukur sebab belum cukup untuk DP. Eh suatu kali tiba-tiba ada orang yang menawarkan rumah di lokasi samping rumah yang kami rindukan. Setelah kami PI, kami menindaklanjuti untuk membeli rumah tersebut. Dengan difasilitasi notaris, kami diberi diskon besar sekali dan bahkan boleh melunasi selama setahun (cash tempo). Ajaib kasih Bapa, meski gaji kami tidak cukup untuk akad kredit, namun justru Tuhan berikan pertolongan. Perhiasan peninggalan nenek harganya naik sehingga bisa turut melunasinya tanpa hutang.
Mari belajar dari peristiwa runtuhnya tembok Yerikho. Campur tangan Tuhan sungguh luar biasa. Langkah-langkah apa saja yang harus diikuti? Pertama KETAATAN. Yosua dan bangsa Israel mentaati arahan Tuhan. Metode yang aneh dan tidak masuk akal untuk merobohkan kota Yerikho dilakukan dengan sungguh-sungguh. Cara ini hanya terjadi sekali sepanjang sejarah. Enam hari kota dikelilingi dan hari ketujuh dikelilingi tujuh kali, disoraki dan tembok tebal itu runtuh. Kedua, KESEHATIAN & KEKOMPAKAN. Perlu latihan yang tertip dan disiplin untuk mewujudkan kerja yang sinergis. Enam hari mengelilingi benteng dan hanya dia saja bukanlah hal yang sederhana bagi laskar Israel. Ketiga, PENGENDALIAN DIRI yang kuat, tidak buru-buru sehingga musuh dikalahkan.
Tahun baru ini “tembok” apa yang harus kita runtuhkan? Tembok kekuatiran, kesombongan, hutang, karier yang stagnan, gaya hidup tinggi, dll. Kasih Tuhan sempurna, Dia punya cara yang istimewa. Mari melangkah dengan iman dan mohon pimpinan dan arahan-Nya. Ia pasti menolong kita untuk meruntuhkan semua benteng yang membelenggu. Allah peduli dan setia.
Inspirasi : Percaya saja pada-Nya. Ia tidak pernah terlambat menolong.
(LPMI/Rini Djatikoesoemo)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024