PERCAYA TAPI WASPADA

PERCAYA TAPI WASPADA

Firman Tuhan : Kejadian 42: 7-20
Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku
seolah-olah orang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak katanya:
“Dari mana kamu?” …. Jawab mereka… .” (Kej. 42: 7)

 

Seorang yang tulus bertemu dengan orang jahat. Belajar dari berbagai
peristiwa, akhirnya dia berusaha menguji sikap dan tindakan orang yang licik. Sejak
saat itu ia tidak mudah diperdaya oleh orang jahat yang penuh iri dengki.
Yusuf adalah pribadi yang tulus hati dan peka akan pimpinan Allah. Ia peduli
pada saudara-saudaranya yang pernah menyakiti hati bahkan hampir
membunuhnya. Yusuf tetap setia pada Allah meski difitnah (istri Potifar) dan
dikhianati. Ia dipakai Allah menyelamatkan bangsanya dari bencana kelaparan.
Mari belajar pada Yusuf yang tulus hati dan waspada. Seseorang yang pernah
dikhianati akan bertindak lebih hati-hati. Yusuf menguji saudara-saudaranya
dengan kasih. Mari kita lihat:
* Yusuf tegas dan teliti (ay 9, 15). Yusuf menuduh saudaranya sebagai
pengintai dan bermaksud jahat, hal tersebut terkesan kasar, namun ia ingin
menguji kejujuran saudara-saudaranya. Ia mencari keterangan tentang ayah dan
adiknya. Di dalam hatinya tetap ada rasa curiga, ia memikirkan mungkin ayah dan
adiknya juga celaka karena ulah saudara-saudaranya yang iri dan membencinya.
* Yusuf dihormati semua saudaranya, mereka tunduk seperti mimpinya dulu
(ay 10-11). Meski dikatakan si tukang mimpi, Allah melindungi dan memakainya
menjadi pribadi yang kompeten. Mereka yang jahat berubah menjadi tunduk dan
hormat, bahkan memanggilnya “tuan”. Yusuf percaya bahwa saudara-saudaranya
berubah, jujur ingin membeli gandum (ay 13).
* Yusuf mengurung Simeon untuk memancing agar Benyamin datang. Lalu
menahan Benyamin supaya ayahnya datang… semua upaya bukan dilandasi dendam
tetapi karena kasih yang tulus. Ia menolong saudara-saudaranya agar takut Tuhan.
Ia tidak semena-mena dan menyalahgunakan kekuasaan. Yusuf tetap waspada dan
merangkul saudara-saudaranya. Dan keluarga Yakub diselamatkan dari kelaparan.
Kadang kita diperhadapkan dengan orang yang penuh iri dengki dan jahat.
Teladan Yusuf, menolong kita berusaha merangkul orang jahat dan mengujinya agar
ada pertobatan dalam otoritas-Nya. Jika “tidak lulus ujian”, hindari dan doakan
saja,. Fokus pada pekerjaan Tuhan.
Inspirasi: Rasa percaya dibangun dalam ketulusan hati, namun iri dengki
menghancurkan persaudaraan.

 

 

share

Recommended Posts