Posisi Kekudusan

Posisi Kekudusan

Bacaan: Mazmur 15

Siapa yang boleh datang kepada TUHAN?

15:1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang u  dalam kemah-Mu 1 ? v  Siapa yang boleh diam di gunung-Mu w  yang kudus? 15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, x  yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran y  dengan segenap hatinya, 15:3 yang tidak menyebarkan fitnah z  dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; 15:4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan a  orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, b  walaupun rugi; 15:5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba c  dan tidak menerima suap d  melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah e  selama-lamanya.

Kita hidup di tengah-tengah dunia yang tidak lagi menganggap kebenaran sebagai harga yang mutlak. “Kompromi” adalah kata yang tepat untuk itu. Orang kompromi agar tujuannya tercapai dengan menghalalkan berbagai macam cara. Kita pernah membaca berita, seorang hakim berkompromi terhadap kejahatan hanya karena uang atau suatu jabatan. Tidak jarang orang protes kepada pedagang sebab ternyata barang dagangannya sudah kadaluarsa tetapi masih saja dijual. Dalam kehidupan beragama juga ada orang menawarkan janji-janji yang indah dengan memakai ayat-ayat firman Tuhan untuk mempengaruhi orang lain tetapi tujuannya adalah hanya untuk memuaskan hawa nafsunya. “Tidak apa-apa berbohong yang penting untuk kebaikan,” kilahnya.

Mazmur 15, memberikan kita standar rohani dan moral yang tinggi tentang hidup dalam kekudusan supaya kita tidak terjebak dengan standar dunia ini. Pemazmur mengawali catatannya dengan menulis,”TUHAN, siapakah yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapakah yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Kemudian kalimat selanjutnya ia menjawab (1) Yang berlaku tidak bercela; (2) Yang melakukan apa yang adil; (3) Yang mengatakan kebenaran dengan segenap hati; (4) Yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya; (5) Yang tidak berbuat jahat terhadap temanya dan

(6) Yang tidak menimpahkan cela kepada tetangganya; (7) Yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; (8) Yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; (9) yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan (10) Tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Pemazmur mengatakan,jika kita melakukan hal-hal di atas, maka kita tidak akan goyah selama-lamanya (5b).

Kalau kita jujur, kita tidak mungkin melakukan hal-hal di atas dengan kekuatan kita sendiri, kita banyak kali jatuh dan gagal dan gagal lagi. Atau mungkin kita sekarang sedang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang Tuhan perintahkan di atas. Dalam Alkitab, Tuhan memberikan kita jalan keluar untuk kita dapat melakukan hal-hal di atas. Pertama, izinkan Roh Kudus memimpin hidup kita (Efesus 5:18). Kedua, sediakan waktu khusus untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari (Mamur 1:1-3, Kisah Para Rasul 17:11); ketiga, sediakan waktu khusus untuk berdoa (Markus 1:35); dan keempat, minta Tuhan menolong kita untuk taat melakukan apa yang Ia perintahkan kepada kita (Filipi 2:13).

Inspirasi; kegagalan dalam menjalankan perintah Tuhan sering kita alami, tetapi Tuhan sudah memberikan jalan keluar bagi kita yang dengan sungguh-sunguh datang kepada-Nya mengaku dosa (1 Yohanes 1:9) dan kembali kita mengijinkan Roh Kudus memimpinn hidup kita (Efesus 5:18).

(LPMI/Jerry Tamburian)

share

Recommended Posts