Pribadi yang Memberi Harapan

Pribadi yang Memberi Harapan

Bacaan : Ibrani 10:19-39

“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya setia.” (Ay. 23)

Orang berpangkat, berduit, berpotensi, biasanya menjadi andalan banyak orang. Mereka dipandang dapat menolong, mengatasi masalah dan memberi jaminan yang diperlukan. Tanpa mereka seolah-olah tidak ada harapan lagi. Saya ingat ada seorang pencari kerja yang rela mengerjakan apa saja, asalkan ia bisa bekerja. Ia membantu menggali fondasi rumah seorang kepala bagian Tata Usaha sebuah kantor, meskipun nampaknya tipis harapan baginya. Ia punya prinsip, coba berusaha saja siapa tahu dapat dipertimbangkan. Syukurlah ia akhirnya dapat diterima, dan tentu saja ia sangat berterimakasih pada pejabat tersebut. Namun manusia, siapapun dia penuh keterbatasan. Satu hal yang pasti bahwa pada suatu hari ia akan pergi meninggalkan dunia ini. Ia tidak berdaya apa-apa lagi. Firman Tuhan menegaskan semua orang, tanpa memandang status sosial, akan sama-sama menghadap Tuhan, untuk mempertanggungjawabkan dirinya masing-masing.

Tuhan Yesus Kristus sumber pengharapan sejati, bukan saja berkuasa menjamin kehidupan di dunia ini, tetapi sampai kekekalan. Tadinya, manusia tidak mungkin lagi berharap kepada-Nya karena dosa, namun kasih dan pengampunan-Nya telah membuka kembali jalan masuk bagi mereka yang mau percaya. Karena pengharapan yang pasti ini, maka membuat kita bisa teguh dan bertekun di dalam Dia. Dari banyak kesaksian dan pengakuan orang-orang percaya, kadang-kadang ketekunan itu terasa tidak gampang. Ada banyak pengalaman dan situasi kehidupan yang kelihatannya sulit diterima. Namun disinilah tempatnya Allah membentuk umat-Nya. Setiap orang percaya terus mengembangkan komunikasi vertikal dengan Tuhan (ay 23), dan dengan sendirinya berkembanglah juga komunikasi horizontal (ay.24).
Kita sangat bersyukur kepada Tuhan, untuk inisiatif-Nya sendiri yang membuka jalan bagi kita sehingga kita beroleh keberanian iman memasuki tempat kudus-Nya. Inilah keistimewaan orang Kristen. Sementara para penganut agama-agama dunia ini dibayang-bayangi oleh ketidakpastian, kekristenan penuh dengan jaminan dan pengharapan yang tidak pernah meragukan.

Inspirasi: Berharaplah kepada Tuhan Yesus Kristus, bukan mengandalkan manusia.

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts