Prokrastinasi

Bacaan: Kisah Pr. Rasul 7:44-53

“Hai orang-orang yang  keras kepala, yang keras hati dan tuli, kamu  selalu menentang Roh Kudus. Sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

( Kisah Pr.Rasul 7:51 TB 2 )

 

Pada bagian ini, Stefanus mengingatkan bangsa Israel tentang sikap mereka yang keras kepala, tidak mau mendengarkan dan terus menentang Roh Kudus. Dia menyoroti sejarah mereka yang selalu menolak pesan Tuhan, meskipun sudah diberi banyak kesempatan untuk berubah. Dalam hidup kita, sikap seperti ini juga sering terlihat, terutama dalam kebiasaan buruk seperti menunda-nunda pekerjaan (prokrastinasi).

Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda yang merugikan. Menunda-nunda pekerjaan mungkin terasa sepele, tetapi dampaknya bisa sangat besar. Contohnya, seorang mahasiswa yang sering menunda tugas kuliah dengan alasan “masih ada waktu.” Dia lebih memilih bermain gim atau berselancar di media sosial daripada menyelesaikan tugas. Namun, ketika waktu tenggat hampir tiba, dia harus begadang semalaman, hasilnya pun tidak maksimal. Akibatnya, nilai yang diterima tidak sesuai harapan, dan dia merasa stres karena kebiasaan buruknya sendiri.

Ini adalah gambaran nyata dari keras kepala yang diungkapkan dalam Kisah Rasul. Kita tahu bahwa menunda tugas adalah kebiasaan buruk, tetapi sering kali sulit untuk berhenti. Tuhan selalu memberi kita kesempatan untuk berubah, tetapi apakah kita mau mengambil langkah untuk menjadi lebih baik?

Di tahun ini, kita bertekad untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, lebih disiplin dalam menjalani tanggung jawab, dan mendengarkan suara Tuhan tanpa lagi mengabaikan panggilan-Nya untuk bertumbuh.

Perubahan memang tidak mudah, tetapi tahun 2025 adalah kesempatan baru untuk memulai langkah kecil menuju hidup yang lebih baik. Jangan takut gagal, sebab Tuhan adalah Allah yang sabar dan memberi kita kesempatan baru setiap hari.

Tahun 2025 adalah tahun perubahan—waktunya berhenti menunda dan mulai bergerak menuju hidup yang lebih baik.

 

TIM WEB