Puasa yang Benar

Puasa yang Benar

Bacaan: Markus 2:18-22
anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula. (Markus 2;22d)

Secara garis besar narasi ini menceritakan murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi mempertanyakan mengapa mereka berpuasa namun Yesus dan murid-muridNya tidak. Perlu dipahami bahwa puasa orang farisi dan murid-murid Yohanes adalah puasa wajib sesuai aturan Taurat. Melalui ilustrasi mempelai dan anggur Yesus menjawab mereka dengan menekankan bahwa puasa seharusnya dilakukan di waktu yang tepat dengan alasan yang benar; seperti anggur baru seharusnya diisi ke dalam kantong kulit yang baru juga. Jerusalem komentator menjelaskan bahwa kantong kulit tua ialah agama Yahudi, dimana di dalamnya ada unsur-unsur tata penyelamatan yang sudah usang dan ketinggalan zaman. Anggur yang baru melambangkan semangat baru dari Kerajaan Allah.

Puasa yang benar bukanlah puasa yang sifatnya wajib karena aktifitas agama atau program kerja organisasi. Puasa yang benar adalah puasa yang datang dari suatu kerinduan yang mendalam untuk memenuhi hidup dengan kuasa Allah agar mampu menjalankan kehendak-Nya dengan benar. Puasa yang munafik dan tidak ada kuasa adalah puasa yang digembar-gemborkan untuk mendapatkan pujian dan menimbulkan kesan kesalehan. Puasa yang mulia dan memiliki kuasa adalah puasa yang tersembunyi dengan segala kerendahan hati untuk mempermuliakan Allah di dalam segala kerendahan hati dan keterbatasan manusiawi.

Inspirasi: apa yang mendasari puasa Anda? Sikap seperti apa yang Anda bangun ketika berpuasa? Puasa merupakan suatu hubungan pribadi dengan Tuhan dengan memprioritaskan waktu dengan diri-Nya dalam komunikasi dan pengharapan yang kuat kepada pribadi Allah yang kuasa.

(LPMI/Zandy Keliduan)

share

Recommended Posts