Rumahku Istanaku
Bacaan: Mazmur 127:1-2
127:1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun 1 y rumah 2 , sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal z kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. 127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti a yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya b pada waktu tidur 3 . c
Dalam bahasa inggris memang dibedakan antara “Home” dengan “House”.
House itu bangunannya (yang dibangun dengan tangan)
Home itu isinya (yang dibangun dengan hati)
Kita semua pasti punya impian untuk membangun baik House maupun Home nya! Dan membangun masing-masing itu pasti juga memiliki tantangannya sendiri-sendiri.
Pemazmur menemukan kuncinya supaya kita bisa membangun baik Home maupun House kita masing-masing.
Mazmur 127:1-2
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Menariknya, salah satu arti harafiah dari kata “membangun” yang digunakan oleh pemazmur adalah memperbaiki, merenovasi.
Jika demikian, bukankah berkat Tuhan sudah begitu berlimpah ruah dalam kehidupan keluarga kita sekarang ini. Tugas kita sebagai keluarga saat ini adalah mari kita bersyukur atas semua berkat Tuhan yang sudah dinyatakan bagi keluarga kita ini dengan cara membangun lebih lagi “Home”nya. Jangan sampai kita dapat renovasi “House”nya, tapi kehilangan atau merusak “Home” yang sudah terbangun apik sedari dulu sampai sekarang.
Intinya sih, Rumah ini harus jadi berkat buat keluarga kita sekarang. Rumah harus menjadi sumber …
Sumber kedamaian
Sumber ketentraman
Sumber ketenangan
Sumber kekuatan
Sumber motivasi
Sumber pengenalan akan kasih Tuhan
Sumber segala yang baik …
Sebab di luar sana mungkin tidaklah menjadi jaminan kita mendapatkan semua itu. Tetapi di rumah kita sendiri, bukankah setiap kita harus bekerja sama agar Sumber dari segala yang baik itu menjadi nyata tiap-tiap waktu dan hadir dalam kehidupan keluarga kita.
(Pdt. Adhitya CN)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024