SABAR DALAM KESESAKAN

Firman Tuhan: Roma 12:12
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12:12)
Kesesakan hidup bisa datang dalam berbagai bentuk: masalah keluarga, tekanan ekonomi, penyakit, atau rasa kehilangan. Dalam situasi seperti itu, sabar bukan berarti diam pasrah tanpa harapan, tetapi sebuah sikap hati yang memilih untuk tetap percaya bahwa Tuhan masih memegang kendali. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk sabar dalam kesesakan. Mengapa? Karena dalam masa sulit, kesabaran adalah bentuk iman kita. Kita percaya bahwa Tuhan sedang bekerja, meskipun kita tidak dapat melihatnya dengan jelas. Sabar membuat kita bertahan, tidak goyah, dan tidak putus asa.
Junette tidak pernah membayangkan bahwa suaminya akan menderita penyakit seperti yang dideritanya saat ini. Kanker kelenjar getah bening yang telah cukup parah. Segala Upaya dilakukan, banyak teman-teman gereja yang mendoakan, namun kata dokter sudah tidak ada harapan. Imannya tetap teguh, dia berpegang bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Sampai pada akhirnya, Tuhan memulihkan suaminya secara sempurna. Nama Tuhan dipermuliakan, iman Junette dan keluarga semakin dikuatkan.
Kesesakan bukan akhir dari cerita kita. Tuhan memakai masa-masa sulit untuk menguatkan, membentuk, dan mendekatkan kita pada-Nya. Dan pada waktunya, pertolongan Tuhan akan nyata—bukan karena kita kuat, tapi karena kita memilih untuk bertahan dalam iman.
Inspirasi: Bapa, saat aku menghadapi kesesakan, beriku kekuatan untuk tetap sabar. Tolong aku agar tidak kehilangan pengharapan, dan ajar aku untuk tetap percaya bahwa tiada yang mustahil bagi-Mu.
LPMI/ Wilfred Soplantila
Recommended Posts

REFORMASI & PEMIKIRANKU
Oktober 06, 2025

REFORMASI & PENGORBANANKU
Oktober 04, 2025

REFORMASI & PERGUMULANKU
Oktober 03, 2025