Sejarah




SEJARAH


SEKILAS TENTANG SEJARAH GKJ SERPONG

A. Awal Kerinduan dan Perjuangan Jemaat (2002 -2005 )

Tahun 2002 menjadi tonggak bersejarah berdirinya GKJ Tangerang Pepanthan Serpong, Kala itu jemaat GKJ Tangerang yang berdomisili di Alam Sutera, Melati Mas, dan BSD memiliki kerinduan yang sama yaitu : “Berkeinginan mempunyai tempat Ibadah dan menyelenggarakan Ibadah sendiri”. Kerinduan itu diwujud nyatakan dengan mengadakan kegiatan persekutuan perdana pada hari Sabtu, 11 Mei 2002 dengan menyewa sebuah ruko di Komplek Melati Mas Square yaitu tepatnya di RM “Ayam Goreng Kedung Sari/ Bangkong”. Jemaat mula-mula persekutuan ini pada waktu itu berjumlah 7 KK warga GKJ Tangerang dan 3 KK simpatisan yang berasal dari gereja lain. Setelah beribadah kurang lebih 1 tahun tempat ibadah berpindah ke Ruko “Toko Roti Buana” lantai 2 (yang sekarang menjadi toko buku Getsemani)

Kerinduan jemaat ini semakin mendapat tanggapan dari GKJ Tangerang dengan dibentuknya “Tim Pendampingan Pos Pelayanan Kebaktian GKJ Tangerang di Bumi Serpong Damai”. Keputusan ini tertuang dalam hasil Rapat Pleno majelis tanggal 04 Mei 2003 dan disahkan dengan SK No 116/MGKJ-T/V/2003 ,tertanggal 08-Mei-2003 yang ditanda tangani oleh :Pdt Pramudianto,STh,SE. Mmin,  selaku Pendeta GKJ Tangerang , Ketua Majelis : Tt Budi Widyatmoko dan Sekretaris 1 :Tt. Gantyo Koespradono.  Di dalam SK tersebut juga memutuskan adanya kebaktian perdana pada Minggu, 11 Mei 2003 dengan mengundang gereja-gereja tetangga di sekitar BSD seperti,  GKI Serpong, GKI Serua Indah Ciputat,dan Gereja GKJ dalam Lingkup Klasis Jakarta antara lain GKJ Pangkalan Jati,  GKJ Tanjung Priok, GKJ Bekasi, GKJ Jakarta, GKJ Grogol, GKJ Depok, GKJ Joglo, GKJ Gandaria, GKJ Yeremia Depok, GKJ Pondok Gede Bekasi.

Pelaksanaan kebaktian di Pos Pelayanan Serpong di “Ruko Roti Buana” berlangsung hingga pada akhir Tahun  2004 dan dengan segala upaya serta semangat Pos Pelayanan Serpong menggali dana, mengadakan Konser Musik di Balai Sarbini Jakarta yang melibatkan beberapa artis ternama Ibukota, membuka Kelas Alkitab dengan pembicara yang berkualitas dari beberapa Pendeta GKJ ternama, tokoh gereja, dan menghasilkan dana sebagai dana awal mencari dan membeli Ruko di Wilayah BSD ,dan pada  awal tahun 2005 bisa menempati tempat Ibadah di komplek Paris Square Blok B II N0 5-7 BSD .

 

B. Pendirian dan Pertumbuhan Jemaat Pepanthan Serpong ( 2006 -2021 )

Catatan bersejarah kembali tertulis ketika Rapat Pleno Majelis GKJ Tangerang pada tanggal 23 April 2006 yang kemudian menerbitkan SK No.096/MGKJ-T/IV/2006 tertanggal 30 April 2006 memutuskan :

  1. Pos Pelayanan Kebaktian Serpong menjadi GKJ Tangerang Pepanthan Serpong .
  2. Ditetapkan sebagai Pepanthan mulai tanggal 11 Mei 2006 pada tanggal 30 April- 2006,yang ditandatangani oleh Pdt.Pramudianto SE ,Sth Mmin(Ketua) dan Pnt.Gantyo Koespradono (Sekretaris).

Maka pada tanggal 11 Mei 2006 Pos pelayanan ibadah BSD berubah status menjadi GKJ Tangerang Pepanthan Serpong, tanggal 11 Mei ini pula dijadikan tanggal lahirnya Pepanthan Serpong.

Jemaat semakin berbenah, papan nama gereja dipasang di depan komplek Paris Square dengan tujuan supaya keberadaan jemaat pepanthan Serpong semakin dikenal dan dapat menambah jumlah jemaat yang beribadah disini. Seiring berjalannya waktu sampai pada tahun 2013 jumlah jemaat pepanthan Serpong sudah mencapai lebih dari 100 an jiwa. Pada tahun itu pula Ruko Paris Square telah lunas dan sudah berstatus hak milik jemaat.

Tahun 2016 jumlah warga pepanthan Serpong sudah mencapai 190 jiwa dengan 45 KK warga tetap dan 7 KK simpatisan. Tidak sampai disini saja, hasil survey yang dilakukan oleh pengurus pada tahun 2015 dan 2016 ternyata menunjukkan bahwa 90% jemaat menghendaki supaya pepanthan Serpong bisa menjadi mandiri/dewasa. Keinginan jemaat tersebut disampaikan dalam rapat pleno majelis pada bulan November 2016, dan dibahas pula dalam sidang Klasis Jakarta Bagian Barat pada tahun 2017. Dalam sidang klasis itu disetujui pepanthan serpong menuju mandiri pada tahun 2020. Namun demikian, karena pandemi virus Covid 19 yang melanda diseluruh daerah di dunia termasuk Indonesia, Majelis memutuskan untuk menunda Ibadah Pembiakan pada tahun 2021.

 

C. Menuju Kemandirian dan Semangat Baru GKJ Serpong ( 2021 – Sekarang )

Dengan penyertaan Tuhan, jemaat pepanthan Serpong telah mendeklarasikan diri sebagai Gereja Kristen Jawa Serpong yang mandiri dengan melaksanakan Ibadah Pembiakan yang dilaksanakan secara onsite dan online pada Sabtu, 22 Mei 2021. Ibadah Pembiakan GKJ Serpong ini dipimpin oleh Pendeta GKJ Tangerang yaitu Pendeta Matias Filemon Hadiputra dan Pendeta Ivan Gilang Kristian serta dihadiri oleh sejumlah pendeta, perwakilan jemaat dan Bimas Agama Kristen, Departemen Agama, Tangerang Selatan.

Sejak GKJ Serpong resmi menjadi gereja mandiri, dua orang utusan pendeta konsulen yang pernah melayani adalah Pendeta Arya Yudananto ( GKJ Kanaan ) selama 1 tahun, dilanjut Pendeta Ivan Gilang ( GKJ Tangerang ). Keduanya terus mendampingi dan membimbing jemaat dalam pertumbuhan iman serta pelayanan di tengah masyarakat. Seiring berjalannya waktu, GKJ Serpong makin berkembang dan pada 27 Juli 2024, gereja merayakan penahbisan seorang pendeta muda baru, yaitu Pendeta Yokhanan Krisda Karunia. Kehadiran Pendeta Yokhanan membawa semangat baru bagi jemaat, terutama dalam menjangkau generasi muda dan memperluas pelayanan. Kiranya GKJ Serpong terus bertumbuh dan berkomitmen untuk menjadi berkat bagi jemaat dan masyarakat di sekitarnya.