Dalam Yesus Kita Bersaudara

Dalam Yesus Kita Bersaudara

 Bacaan : Timotius 5 :1-8

Mengenai saudara-saudara seiman

5:1 Janganlah engkau keras g  terhadap orang yang tua, h  melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda i  sebagai saudaramu, 5:2 perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.

Mengenai janda

5:3 Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda. j  5:4 Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek k  mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah. l  5:5 Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda, m  yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah n  dan bertekun dalam permohonan dan doa o  siang malam 1 . 5:6 Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati selagi hidup. p  5:7 Peringatkanlah hal-hal ini q  juga kepada janda-janda itu agar mereka hidup dengan tidak bercela. 5:8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad  dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.

  

Kita sering mendengar ungkapan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Artinya orang yang beriman dapat dilihat melalui sikap hidupnya, antara lain menjaga kebersihan dengan baik.

Nasihat Paulus kepada Timotius mengatakan hal yang hampir serupa, bahwa iman harus tercermin dalam sikap terhadap keluarga dan sesama. Ada tiga hal yang Paulus nasihatkan. Pertama, dalam menegur jemaat, agar menegur seperti anggota keluarga sendiri; seperti menegur bapa atau ibu, saudara atau adik, dengan hati yang murni dan tulus serta motivasi yang baik. Kedua, sikap kepada para janda, khususnya mereka yang hidup sendiri, Timotius diingatkan untuk hormat dan menasihati mereka agar berdoa dan berharap hanya kepada Allah serta hidup di dalam kesucian. Ketiga, menasihati setiap orang agar mereka bertanggung jawab dan memelihara sanak saudaranya, terutama seisi rumahnya, termasuk ibu atau nenek mereka yang janda. Apabila tidak demikian, mereka menjadi orang yang menyangkal imannya, bahkan lebih buruk dari orang yang tidak percaya.

Melalui firman ini, kita diingatkan untuk menjadi saksi bagi sesama, khususnya dalam hal tanggung jawab memelihara anggota keluarga. Kita juga diingatkan untuk memperlakukan saudara seiman seperti keluarga sendiri dengan saling peduli dan memperhatikan, dan menegur serta menasihati dengan kasih dan hormat. Sudahkah hal ini kita lakukan?

Share

Recent Sermons