Jangan Salah Langkah

Jangan Salah Langkah

Bacaan: Amsal 14:15-25

14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya. p  14:16 Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, q  tetapi orang bebal r  melampiaskan nafsunya dan merasa aman. 14:17 Siapa lekas naik darah, s  berlaku bodoh, t  tetapi orang yang bijaksana, bersabar. u  14:18 Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan. 14:19 Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang orang benar. v  14:20 Juga oleh temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat w  orang kaya itu banyak. 14:21 Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, x  tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita. y  14:22 Tidak sesatkah z  orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia. 14:23 Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja. 14:24 Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya. a  14:25 Saksi yang setia menyelamatkan hidup, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah pengkhianat. b 

 

Seorang Pembantu Rektor III di sebuah Universitas, pada suatu saat diminta menyampaikan renungan firman T uhan pada sebuah College Life Meeting. Ketika itu ia berbicara tentang “Makna suatu Keputusan.” Penyampaiannya sederhana, lembut, namun prinsipnya tegas, bahwa pengambilan sebuah keputusan memerlukan pertimbangan yang matang. Jika keputusan itu matang maka apapun resiko yang terjadi, siap diterima. Namun jika keputusan itu salah, maka akan selalu ada penyesalan yang tak ada gunanya dan tak mungkin diubah.

Apakah pengamsal mengemukakan pengalaman atau pengamatannya ketika berbicara soal ini, namun yang jelas hal ini merupakan fakta yang ada sejak kejatuhan ke dalam dosa. “The simple are easily infuenced, but the prudent think before they act.” (Sid Buzzell). Bahwa orang yang tak berpengalaman (the naived) mudah percaya dan terpengaruh oleh apa kata orang, sementara orang yang bijak (prudent) akan selalu menimbang- nimbang sebelum bertindak. Ia akan menguji dahulu, sebelum mengambil suatu keputusan. Memang benar. Bukankah Adam dan Hawa di Eden seperti itu? Mereka mengambil keputusan untuk makan buah larangan itu, karena begitu tergoda dengan ucapan manis si ular (Kejadian 3).

Dunia dengan segala tipudayanya telah mengecoh banyak hati orang, sehingga tanpa sadar mereka terperosok ke lobang jebakan. Seorang Kristen yang hidup dalam carnality (keduniawian), sangatlah mudah termakan oleh perkataan atau nasihat yang fasik, apalagi saat sudah terdesak. Mungkin seorang gadis akhirnya menyesal, karena ternyata ia begitu saja tergiur oleh rayuan kosong seorang pria. Ketika sudah menikah beberapa bulan, ia menjadi bulan-bulanan suaminya yang jahat itu. Keputusan atau langkah yang salah dapat berakibat fatal. Di dalam melayani Tuhan pun banyak keputusan yang harus diambil dengan penuh doa. Yesus mengingatkan, bahwa setiap langkah yang diambil, memerlukan perhitungan yang matang lebih dahulu (Lukas 12:28). Bagaimana dengan keputusan- keputusan kita selama ini?

Inspirasi: Sebelum mengambil keputusan selalu ada pertimbangan. T etapi setelah mengambil keputusan selalu ada harga yang perlu dibayar.

(LPMI/BB)

Photo: Istimewa

 

 

Share

Recent Sermons