ORA NANDUR MELU NGUNDUH

ORA NANDUR MELU NGUNDUH

Bacaan: Yohanes 4 :31- 38

 4:31 Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: “Rabi, e  makanlah.” 4:32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Pada-Ku ada makanan f  yang tidak kamu kenal.” 4:33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” 4:34 Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak g  Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. h  4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang 1  yang sudah menguning dan matang untuk dituai. i  4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan j  buah untuk hidup yang kekal 2 , k  sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. 4:37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. l  4:38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.”

 

Percakapan Tuhan Yesus dengan para murid yang membawakan makanan bagi-Nya membicarakan lebih jauh jati diri Tuhan Yesus dan sikap hidup-Nya. Bagi Tuhan Yesus, melakukan dan menyelesaikan pekerjaan yang berasal dari kehendak Bapa merupakan makanan-Nya. Ungkapan ini tidak sekadar menunjukkan semangat pelayanan Tuhan Yesus yang berapi-api. Dengan menyebut bahwa Ia telah menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa, Tuhan Yesus menempatkan diri dalam posisi Ilahi (ayat 34). Sebab hanya Allah sendiri yang sanggup merampungkan rencana-rencana dan karya-karya-Nya sampai akhir zaman kelak.

Hal itu dipertegas dalam ucapan Yesus selanjutnya, Allah Bapa sebagai penabur dan diri-Nya sendiri sebagai penuai. Waktu menabur dan menuai akan terjadi serempak (ayat 35-36).

Tuhan Yesus kini mengikutsertakan murid-murid-Nya dalam tugas menuai yang mulia itu. Turut serta dalam pelayanan Yesus untuk dunia ini seharusnya juga menjadi makanan bagi para murid-Nya dulu dan kita kini. Itulah makanan sejati yang dapat mengenyangkan dan menguatkan hidup kita, yaitu kita mengalami dan melibatkan diri dalam penggenapan kehendak Allah.

Ora nandur melu ngunduh

Mari turut menjadi penuai, mengabarkan Injil Kristus, Apa yang Tuhan Yesus nyatakan 2000 tahun lalu tetap relevan sampai sekarang. Sekaranglah waktunya agar setiap hati kosong yang tak mampu diisi dan dipuaskan oleh kesenangan duniawi mendapatkan anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus melalui kesaksian hidup kita.

 

(FK)

Photo: istimewa

 

 

 

Share

Recent Sermons