Teladan Kasih Tuhan

Teladan Kasih Tuhan

Bacaan: Yohanes 13: 31 – 35

Perintah baru

13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia j  dipermuliakan k  dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. l  13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, m  dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, n  demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 13:34 Aku memberikan perintah baru o  kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi 1 ; p  sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. q  13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku 2 , yaitu jikalau kamu saling mengasihi. r 

 MPHB telah berakhir dengan semua kegiatan – kegiatannya dari Sarasehan, PA dan ada lomba-lomba yang diadakan, semuanya itu bertujuan untuk mengeratkan keluarga.

Setiap keluarga diingatkan dalam bulan keluarga ini arti sebuah keluarga yang erat dan penuh cinta kasih. Namun, dalam usaha mengeratkan keluarga itu justru sering terjadi gesekan, ketersinggungan, luka hati dan bahkan terluka karena cinta.

 Kita juga mendapat pelajaran untuk memulihkan,memahami dan mengingat serta mulai mengubah pola asuh dalam keluarga dengan hikmat Tuhan agar kita dapat memahami diri kita sendiri supaya kita juga dapat memahàmi orang lain disekeliling kita.

Setelah keluarga dipulihkan kita mendapat perintah baru hari ini dari Tuhan Yesus dalam injil Yohanes 13: 34 untuk saling mengasihi. Tuhan Yesus memberi teladan dan menunjukkan bagaimana seharusnya saling mengasihi itu.

Kasih itu harus memiliki daya tahan yang kuat, karena kebanyakkan kasih itu gampang luntur apabila kita dikecewakan orang lain, apalagi ketika kita disakiti atau dikhianati.

Dalam hal ini Tuhan Yesus memberi teladan bagaimana kasihNYA yang tidak goyah, walaupun IA menyadari bahwa akan dikhianati oleh Yudas, disangkali oleh Petrus dan ditinggalkan oleh murid- muridnya, kasihNYA tidak goyah justru memberi perintah baru untuk saling mengasihi.

Perintah baru, baru artinya segar yang berarti kasih itu harus segar kepada orang lain, tidak luntur atau tidak goyah karena sikap orang lain yang mengecewakan kita.

Kasih itu harus dipraktekkan bukan sekedar teori saja, seperti Yesus tidak hanya memberi perintah tentang kasih tetapi memberi contoh dan teladan dalam hidupNYA yang penuh kasih.

Saling mengasihi dalam keluarga juga sangat diperlukan untuk membangun jemaat yang sehat, bertumbuh, berkembang, maju dan berbuah. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga memerlukan masyarakat yang saling mengasihi. Jika anggota masyarakat saling mengasihi, maka diharapkan dapat mewujudkan kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara yang damai sejahtera.

 Sekarang timbul pertanyaan bagi kita, apakah kita sudah saling mengasihi ? Apakah semua anggota keluarga sudah saling mengasihi ? Apakah semua anggota jemaat kita sudah saling mengasihi ? Apakah semua anggota komisi, panitia, bebadan dan majelis sudah saling mengasihi ?

Didalam ayat firman kita hari ini dengan jelas kita diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk saling mengasihi seperti Tuhan Yesus telah mengasihi kita terlebih dulu. Keluargaku Dipulihkan dan selanjutnya aku menolong memulihkan keluarga – keluarga lain disekelilingku.

Dipulihkan untuk Memulihkan.

Berbahagialah kita yang saling mengasihi dalam keluarga, karena Tuhan akan melimpahkan kepada kita berkatNYA.

Tuhan Yesus Memberkati Amin 🙏🌿

 

( Est )

Photo: Istimewa 

Share

Recent Sermons