Suara Kenabian

Suara Kenabian

Bacaan: 1 SAMUEL 3

Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN“ (1 Samuel 3:20)

Tuhan berbicara secara langsung kepada Samuel, oleh sebab itu Dia diakui oleh Israel sebagai nabi TUHAN. Tetapi dia juga menerima tugas yang sangat sulit: Dia harus menyampaikan pesan yang meresahkan dari Tuhan kepada Eli. Dengan hati yang murni dan tidak ada untung atau rugi, Samuel memberi tahu Eli apa yang sebenarnya dikatakan oleh Tuhan. TUHAN akan memberikan hukuman kepada Eli karena tidak menegur anak-anaknya yang telah menghujat Tuhan. Hal itu tidak mudah, tetapi dia taat dan melaksanakannya.

Kita sering mendengar frasa “Suara kenabian”. Sebagai orang-orang Kristen Firman Allah mengatakan, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”. Memberitakan perbuatan dan Firman Allah seperti Samuel bukan hal yang mudah, tetapi kadang- kadang kita juga harus menghadapkan orang lain dengan kebenaran, walaupun kita tahu bahwa kebenaran itu akan menyakitkan. Efesus 4:15 memerintahkan kita untuk mengatakan kebenaran dalam kasih. Mengatakan kebenaran tanpa kasih adalah hal yang merusak. Teladan Samuel adalah contoh yang sulit namun bagus. Seperti Samuel, kita hanya dapat memenuhi tugas tersebut jika hati kita murni dan kita tidak memanipulasi situasi demi keuntungan kita sendiri.

Kita dipanggil Tuhan untuk membawa pesan Tuhan, membawa suara kenabian, dimulai kepada diri kita sendiri, keluarga baru kepada masyarakat. Apa kata Tuhan pada diri Saudara, Apa kata Tuhan pada istri, anak-anak Saudara? Kadang suara Tuhan itu menyakitkan, menyinggung, tetapi itu adalah suara Tuhan, sampaikan dengan kasih, seperti Tuhan menyampaikannya kepada diri Saudara dengan kasih. Jika kebenaran itu kita sampaikan dengan kasih, maka orang akan memberi respon pada Tuhan, bukan pada diri kita. Seperti imam Eli, dia merespon Tuhan, bukan Samuel.

Inspirasi: Sebagai gereja atau personal sebagai orang kristen kita bisa menyampaikan suara kenabian, suara Tuhan, tetapi dengan kasih. Apapun platform yang Tuhan berikan pada saudara, mungkin melalui mimbar, sesi konseling, mentoring, di sekitar meja makan, atau melalui media sosial, pakailah untuk menyuarakan suara kenabian yang keluar dari hati yang murni dan dengan kasih, bukan untuk kepentingan tertentu atau kepentingan diri sendiri.

(LPMI/Tegoeh Hary Santoso)

share

Recommended Posts