SUKACITA

Firman Tuhan : Lukas 10:17-20
“… bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” (Lukas 10:20).
Dia membuat kue itu sangat indah. Dengan teliti dan sangat hati-hati, ia menaburkan gula halus, butiran coklat dan butiran halus berwarna emas di atas kue coklat itu. Melihat dari tiap sisi bahwa semua tertata dengan tepat dan terlihat indah. Dengan bangga dan merasa sangat puas dengan hasilnya, ia menaruh kue tersebut di depan anaknya yang masih balita. Dan kemudian… plak… si anak menghempaskan tangan mungilnya ke atas kue tersebut.
Pemandangan yang mengejutkan. Dan lebih mengejutkan lagi ketika ayahnya memandang gadis kecilnya dengan tatapan kasih sayang dan senyuman tulus. Seakan hendak mengatakan, “Kamu lebih penting dari semua itu putri kecilku. Ayah membuatnya untukmu.” Kemudian ia mencolek sedikit topping coklat itu dan mengoleskannya di hidung anaknya. Merekapun saling melempar senyum dan si anak menyenderkan kepalanya ke bahu ayahnya (short film “Deligthful,” from www.jesusfilm.org).
Setiap orang memiliki sesuatu yang membuatnya merasa senang. Ada berbagai hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kesenangan. Bisa dari hobby, pekerjaan, prestasi atau hal lainnya. Bahkan tidak sedikit yang rela menempuh bahaya atau melakukan sesuatu yang beresiko demi mendapatkan kesenangan.
Para murid telah kembali dari pelayanan. Mereka sangat senang mendapati bahwa demi nama Yesus, setan-setanpun takluk kepada mereka (Lukas 10:17). Setan-setan yang sebelumnya sangat mungkin mereka takuti sekarang takluk kepada mereka. Betapa situasi itu sangatlah menyenangkan. Tetapi Yesus berkata, “… janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” (Lukas 10:20).
Bagi Yesus, relasi dengan para murid jauh lebih penting daripada apa yang mereka telah lakukan. Nama mereka terdaftar di sorga artinya kelak mereka akan bersama selamanya di surga. “… supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada (Yohanes 14:3). Bersama Yesus selamanya, itu jauh lebih indah dan menyenangkan dari semua hal yang mereka telah lakukan dalam nama-Nya.
Apakah yang lebih penting dan menyenangkan bagi Saudara? Apakah sumber sukacita Saudara? Apakah karya, prestasi, hobby dan atau pencapaian lainnya? Atau seperti seorang bapak yang lebih menaruh kesenangannya di dalam relasi dengan anaknya, meski dalam ketidaktahuannya telah merusak hasil karyanya? Tuhan Yesus mengarahkan para murid agar menaruh sukacita dan kesenangannya dalam relasi mereka dengan-Nya. Seberapa dalam relasi dengan Tuhan Yesus memberikan sukacita dalam hidup Saudara?
LPMI/Silalahi
Recommended Posts

BEHIND THE SCENE?
Desember 13, 2025

JIWA SEHAT
Desember 12, 2025

PERCAYA SAJA
Desember 11, 2025

