Tahun ini Tahun Menjemukan?
Bacaan: PENGKHOTBAH1:1-11
“Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang untuk melihat, telinga tidak puas untuk mendengar.” (Pengkhotbah 1:8)
Selamat Tahun Baru! Ucapan ini disampaikan setiap kali memasuki tanggal 1 Januari. Siapa pun dapat mengucapkan ini, termasuk orang bukan Kristen sekalipun. Pada saat jarum jam menunjukkan pukul 00.01 sontak semua berjabat tangan penuh kehangatan, menelpon atau mengirim pesan. Ketika orang mengatakan “Selamat Tahun Baru” sebenarnya ia mau mengatakan “damai sejahtera bagimu” di tahun yang baru ini. Tetapi benarkan semua orang memiliki damai sejahtera dan sukacita menyambut tahun baru ini? Fakta menunjukkan bahwa banyak orang baik langsung atau tak langsung akan menjawab “tidak!” Bagi sebagian orang mungkin 2018 tahun yang tidak menyenangkan, tahun yang tidak memuaskan. Karena bagi mereka, semuanya berlangsung begitu-begitu saja, biasa saja. Seperti kata Salomo, tidak ada yang sesuatu yang baru. Aktifitas alam semesta dan segala isinya terus berlangsung sesuai hukumnya masing-masing. Semuanya terasa sebagai kesia-siaan (ay 2). Menurut Warren Wiersbe, meski dijuluki sebagai kitab yang pesimistis, Pengkhotbah merupakan kitab yang realistis. Salomo menyimpulkan bahwa hidup itu patut dijalani jika anda mengutamakan Tuhan dan menaati firman-Nya (ay.11-12).” Maka tentu saja menjemukan, apabila hidup ini dijalani dengan cara-cara duniawi terpisah dari Allah. Ungkapan “Hidup segan mati tak mau” adalah gambaran kehidupan yang tanpa Allah.
Kita sendiri tidak tahu, apakah kita masih akan ada di sepanjang tahun 2024. Semuanya bersifat rahasia. Kalau kita masih ada, itu semua karena anugerah-Nya. Ia yang adalah empunya hidup kita, yang lebih tahu daripada kita sendiri. Bagi orang yang hidupnya dalam tangan Tuhan, tahun 2024 adalah tahun yang indah dan penuh berkat. Yesus datang ke dalam dunia untuk memberi hidup yang berarti (Yoh 10:10b). Orang yang menyadari hal ini akan sangat menghargai detik, jam, minggu, bulan dan tahun semaksimal mungkin (Ef. 5:16; 2 Tesalonika 3:13). Bagaimana dengan kita?
Inspirasi: Rasa jemu bukan persoalan dari luar tetapi dari dalam hati manusia, yang hidup tanpa Kristus.
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024