Tanda Kemuliaan Tuhan
Bacaan: Yohanes 1:1-9
1:1 Pada mulanya adalah Firman 1 ; a Firman itu bersama-sama dengan Allah b dan Firman itu adalah Allah. c 1:2 Ia pada mulanya d bersama-sama dengan Allah 2 . 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. e 1:4 Dalam Dia ada hidup f dan hidup itu adalah terang g manusia 3 . 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan 4 h dan kegelapan itu tidak menguasainya. i 1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; j 1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian k tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. l 1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 1:9 Terang m yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang 5 , n sedang datang ke dalam dunia.
Ada beragam kriteria dalam masyarakat untuk menandai kemuliaan seseorang. Dalam masyarakat Jawa ada kriteria bobot, bibit, bebet. Tuhan juga mempunyai kriteria untuk menandai kemuliaan Kristus, yaitu kasih karunia dan kebenaran.
Kasih karunia berbeda dari cinta. Cinta adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang karena dia memang layak dicintai, sebagaimana cinta kita pada istri, suami, anak-anak kita. Bahkan kita rela berkorban, nyawa sekalipun, demi cinta kita. Tetapi, kasih karunia berbeda dari itu. Kasih karunia adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang, bahkan meskipun orang tersebut sebenarnya tidak layak mendapatkannya. Itulah yang menandai kemuliaan Allah di dalam diri Yesus. Kasih karunia semacam itu pulalah yang seharusnya menandai kemuliaan Allah di dalam diri orang-orang yang mendaku sebagai pengikut Kristus.
Namun, kemuliaan Allah tidak hanya ditandai oleh kasih karunia, tetapi juga kebenaran. Kasih karunia tanpa kebenaran akan membuat kita menjadi permisif; apa pun juga dilakukan dan diucapkan, karena yakin akan mendapat kasih karunia. Yesus tidak menghakimi perempuan yang tertangkap basah berbuat zina (Yoh. 8). Tetapi, Yesus berpesan agar dia tidak berbuat dosa lagi. Kasih karunia diberikan, tapi kebenaran juga ditegakkan. Yang satu tidak bisa ada tanpa yang lain. Keduanya harus dihidupi dan dijalankan bersama.
(Pdt. Adhitya CN)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024