Teguh Bersama Tuhan

Teguh Bersama Tuhan

Bacaan: MAZMUR 125

“Orang yang mempercayakan diri kepada TUHAN teguh seperti Gunung Sion, tidak goyah dalam keadaan apa pun (FAYH) (Mazmur 125 : 1)

Hampir di semua kota-kota penting di Indonesia kita menemukan bangunan- bangunan peninggalan zaman Belanda. Apakah itu gedung, benteng, stasiun kereta atau jembatan. Biasanya yang saya dengar dari banyak orang bahwa bangunan- bangunan itu sangat kokoh dan kuat. Dan saya setuju dengan mereka, karena saya juga sendiri pernah mengunjungi dan melihat langsung beberapa bangunan dan jembatan tersebut. Kekuatan bangunan-bangunan tersebut terletak pada fondasi yang kokoh dan bahan bangunan yang berkualitas. Meskipun dalam perjalanan waktu bisa saja bangunan-bangunan tersebutmengalami keretakan atau hancur karena proses alami atau karena gempa bumi.

Dalam Mazmur 125, Pemazmur menulis bahwa orang yang mempercayakan diri kepada Tuhan, ia akan tetap teguh dan tidak goyah dalam keadaan apapun (ay1). Alasannya adalah karena Tuhan mengelilingi dan melindungi dia/umat-Nya (ayat 2). Menarik untuk mempelajarinya, kata mengelilingi dan melindungi. Dlm KBBI, kata mengelilingi berarti ada (bergerak, berjalan, terbang) di sekitar sesuatu (tempat dan sebagainya); melingkari; mengitari. Kata ini mengingatkan kita pada Mazmur 139:7, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” Allah Mahahadir. Dia hadir dalam segala situasi apapun dalam hidup kita. Kata yang kedua melindungi, dalam KBBI berarti 1) Menutupi supaya tidak terlihat atau tampak, tidak kena panas, angin, atau udara dingin, dan sebagainya. 2) Menjaga; merawat; memelihara. 3) Menaruhkan (menempatkan) sesuatu di tempat yang aman atau terlindung. Allah sangat memperhatikan dan melindungi bahkan Ia mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan pergumulan setiap orang yang mepercayakan diri kepada Tuhan. Karena Ia Mahatahu.

Dunia dengan daya pikatnya akan selalu menawarkan kepada kita fondasi yang kelihatan menarik, kokoh dan kuat padahal sebenarnya rapuh dan mudah hancur. Tujuannya adalah untuk mengaburkan atau mengalihkan agar kita tidak tidak mempercayakan diri kepada Tuhan. Iblis tidak pernah tinggal diam, dengan tipu muslihatnya (Efe. 6:11) akan terus menggoda dan mencobai kita. Kita diingatkan kata-kata Tuhan Yesus dalam Yohanes 16:31-33, “Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Inspirasi: Semua kekuatan yang menjadi pegangan hidup di dalam dunia ini, suatu saat akan goyah. Tetapi satu kekuatan yang tak bergeser dari posisinya itulah dia Nama Tuhan, menara yang teguh itu.

(LPMI/Jerry Tamburian)

share

Recommended Posts