TELADAN KETAATAN
Bacaan , Matius 15:1-9
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku ,15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Di sebuah rumah, seorang ayah memberi tahu anak-anaknya untuk tidak menggunakan ponsel saat makan malam. Namun, ketika ayah itu sendiri menerima pesan penting, ia segera memeriksa ponselnya, mengabaikan kata-katanya sendiri. Anak-anaknya melihat dan berpikir, “Jika ayah tidak taat pada peraturannya sendiri, mengapa kami harus?” Dalam contoh sederhana ini, tindakan kita sering kali berbicara lebih keras daripada kata-kata kita. Ketaatan tidak hanya soal peraturan, tetapi juga tentang memberi teladan yang baik.
Yesus menegur para Farisi karena mereka lebih fokus pada tradisi manusia daripada pada perintah Tuhan. Mereka mengabaikan perintah Allah demi tradisi yang mereka ciptakan. Ini mengingatkan kita bahwa ketaatan sejati berasal dari hati yang benar dan kesediaan untuk mengikuti ajaran Tuhan. Yesus menunjukkan bahwa ketaatan tidak hanya tentang mengikuti peraturan, tetapi tentang keadaan hati. Dalam keluarga, penting bagi kita untuk mengajarkan nilai-nilai dan perintah Tuhan dengan hati yang tulus. Ketaatan yang diharapkan adalah ketaatan yang lahir dari pemahaman dan cinta, bukan sekadar rutinitas.
Para Farisi terjebak dalam tradisi yang tidak membawa dampak positif. Dalam konteks keluarga, kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kebiasaan atau tradisi yang tidak membangun. Mari kita fokus pada nilai-nilai yang mendasari tindakan kita, memastikan bahwa setiap peraturan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan satu sama lain.
Keluarga yang taat menciptakan iklim di mana setiap anggota belajar dari teladan satu sama lain. Seperti ayah yang menginginkan anak-anaknya taat, kita juga perlu menunjukkan sikap taat dan konsisten dalam tindakan kita. Ketika kita memberi teladan yang baik, anak-anak akan lebih cenderung mengikuti jejak kita. Ketaatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif sebagai keluarga. Ajaklah setiap anggota keluarga untuk berkomitmen dalam ketaatan kepada Tuhan. Diskusikan cara-cara untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, dan ciptakan ruang untuk saling mendukung dalam perjalanan iman ini.
**Refleksi:**
Hari ini, renungkanlah bagaimana kita bisa lebih taat dalam keluarga. Apakah ada tradisi yang perlu dievaluasi? Bagaimana kita bisa lebih konsisten dalam memberi teladan bagi satu sama lain?
TIM WEB/FK
Recommended Posts
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024
Berdiri Teguh di Tengah Tantangan
November 20, 2024