TERANG NATAL KUDUS

TERANG NATAL KUDUS

Firman Tuhan       : Yohanies 8:12-28

“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12)

 

Listrik padam total semua rumah gelap gulita. Seorang anak ketakutan, memegang tangan ibunya erat-erat. Namun sang ibu menyalakan lilin kecil, dan tiba- tiba ruangan itu terasa hangat dan terang. Anak itu tersenyum lega. Lilin kecil itu tidak mampu mengusir semua kegelapan di luar rumah, tetapi cukup menerangi langkah mereka. Demikianlah Kristus hadir di dunia yang gelap oleh dosa bukan sekadar sinar sementara, tetapi terang sejati yang menuntun manusia kepada hidup yang kekal.

Yesus menyatakan diri sebagai terang dunia di tengah suasana spiritual yang gelap. Orang-orang Yahudi kala itu sibuk dengan ritual, tetapi kehilangan makna sejati dari penyembahan. Terang Kristus bukan hanya penerangan moral, tetapi juga wahyu ilahi yang membuka mata hati manusia akan kebenaran Allah. Natal bukan sekadar perayaan kelahiran seorang bayi di Betlehem, melainkan kedatangan Terang yang mengalahkan kuasa gelap dosa. Ketika kita mengundang Yesus dalam hidup, Ia menerangi jalan kita, menyingkapkan kesalahan, dan menuntun kita dalam kebenaran.

Zaman modern dipenuhi cahaya teknologi, tetapi banyak hati tetap gelap oleh kecemasan, iri hati, dan dosa. Banyak orang tersesat mencari arti hidup dalam gemerlap dunia, tetapi hatinya kosong. Hanya terang Kristus yang mampu memberikan arah sejati. Di tengah konflik, kekacauan, dan kabar buruk yang menyesakkan, orang percaya dipanggil menjadi pembawa terang bukan karena kita kuat, tetapi karena terang Kristus bersinar dalam diri kita. Kita menjadi lilin kecil yang menerangi sekitar lewat kasih, pengampunan, dan ketulusan.

Natal mengingatkan kita bahwa terang itu sudah datang, dan tidak ada kegelapan yang dapat mengalahkannya. Jika hari-harimu terasa gelap, jangan padamkan imanmu. Peganglah tangan Kristus, Sang Terang Kudus. Izinkan cahaya- Nya menuntun langkahmu, memulihkan relasimu, dan memberi harapan baru. Seperti lilin kecil di tengah gelap malam, hidup kita pun dapat memantulkan sinar Kristus.

Inspirasi: Terang itu bukan hanya untuk dirasakan, tetapi juga untuk dibagikan.

LPMI/ Yunus Siang

 

share

Recommended Posts