Tetaplah Berbuat Baik

Tetaplah Berbuat Baik

Lukas 19:5-6

19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” 19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 

 

Mr. Beast adalah salah satu konten kreator di youtube yang menyajikan beragam jenis konten. Salah satu jenis konten yang ia buat adalah konten charity. Charity yang dilakukan oleh Mr. Beast dikemas dalam bentuk yang berbeda-beda. Ada yang dilakukan dengan cara langsung memberikan uang kepada orang yang membutuhkan, membantu operasi katarak, dan yang paling baru adalah membuat sumur untuk orang-orang di Afrika yang kesulitan sumber air. Apa yang dilakukan oleh Mr. Beast adalah sebuah kebaikan yang belum tentu orang lain mampu dan mau lakukan. Meskipun tindakan yang dilakukan oleh Mr. Beast adalah kebaikan, ternyata masih ada saja orang-orang yang mengecam tindakan itu. Beberapa kecaman yang dilontarkan terkesan ga nyambung dengan konten yang ada. Salah satu kecamannya adalah Mr. Beast dianggap rasis karena menolong orang Afrika dan tidak menolong orang Asia/eropa, Mr. Beast dianggap kolonialisasi, penjajahan, dan memperlihatkan bagaimana orang kulit putih berkuasa di afrika, dsb. Dari situasi tersebut, ternyata kebaikan yang dilakukan oleh seseorang masih bisa dianggap salah. Situasi semacam itu bisa saja terjadi dalam hidup kita. Kadangkala sudah mengusahakan untuk melakukan kebaikan tetapi kemudian orang-orang yang melihat masih nyinyir dengan beragam alasan. Ketika hal semacam itu terjadi, mari kita mengingat teladan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus yang tercatat di Injil Lukas 19:1-10

Bacaan hari ini memperlihatkan bagaimana orang-orang di sekitar Tuhan Yesus menganggap bahwa Tuhan Yesus telah menolong orang yang salah. Zakheus dianggap tidak layak mendapatkan kasih dan perhatian dari Tuhan Yesus karena stigma yang melekat pada pemungut cukai tidaklah baik. Banyak orang berpikir bahwa masih ada sosok lain yang lebih layak untuk dibantu. Meskipun demikian, Tuhan Yesus memberikan teladan untuk tetap memberikan kasih dan perhatian bukan untuk memuaskan hati banyak orang melainkan karena itulah hal utama yang harus dilakukan. Dengan teladan ini, kita kembali diingatkan untuk tetap berbuat baik meskipun orang lain memandang perbuatan baik kita salah sasaran. Sebab kebaikan kita lakukan bukan untuk menyenangkan orang lain, melainkan sebagai perwujudan iman kita yang sejati. Tuhan memberkati. Amin. 

 

Pdt. Yokanan K

share

Recommended Posts