The Golden Rules
Bacaan: Lukas 6:27-31
6:27 “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu 1 , berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; b 6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. c 6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu 2 . 6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali d kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, e perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Banyak di antara kita sudah mengenal apa yang lazim disebut sebagai “Aturan Emas” (The Golden Rule) yang disampaikan Yesus dalam perikop ini. Tetapi, aturan ini biasanya dikenal oleh masyarakat umum dalam bentuk negatif, “Jangan lakukan apa yang kamu tidak mau orang lain lakukan pada dirimu.” Sedangkan, Yesus berbicara tentang aturan yang sifatnya positif, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Ada perbedaan yang sangat mendasar antara aturan ini dalam bentuk negatif, sebagaimana lazim dikenal oleh masyarakat umum, dan aturan ini dalam bentuk positif sebagaimana disampaikan Yesus. Jika aturan ini ada dalam bentuk negatif, maka aturan tersebut menempatkan diri kita dalam sikap pasif. Kita diminta untuk diam dan tidak melakukan hal yang jahat pada orang lain. Selama kita tidak menjahati orang lain, maka selama itu pula kita sudah bisa dianggap baik.
Yesus tidak mau kita bersikap pasif. Yesus ingin kita pro-aktif. Kita tidak boleh diam saja. Bisa jadi kita memang tidak berbuat jahat pada orang lain, namun itu saja tidak cukup. Jika kita belum secara aktif melakukan hal baik pada orang lain, maka bagi Yesus itu masih belum memenuhi standar. Itu sebabnya Yesus memerintahkan, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” Mengasihi orang lain tidak hanya berarti kita tidak berbuat jahat. Kasih yang sejati selalu mendorong kita berbuat baik pada orang lain.
(Pdt. Adhitya CN)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024