THE POWER OF SENDING

THE POWER OF SENDING

Firman Tuhan: Markus 3:13-19

 “Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutusnya memberitakan Injil.” (Markus 3:14)

 

Satu kebanggaan tersendiri ketika sebuah delegasi diutus oleh kepala negara, berkunjung ke sebuah negara lain, bukan? Bukan karena jalan-jalan atau travelling, tetapi karena ada misi yang dibawa. Mewakili negara adalah sesuatu yang istimewa dan harus dihargai dengan setinggi-tingginya. Tentu juga sikap itu yang diharapkan Yesus ada di hati para murid yang diutus-Nya.

Pengutusan itu memang luar biasa. Allah selalu bekerja dengan tertib dan terencana sesuai kehendak-Nya (ay.1). Dia yang memanggil dan mengutus adalah Raja segala raja. Tidak ada lagi yang lebih tinggi (Mat. 28:18). Dia yang Mahakuasa memberi kuasa terbesar bagi mereka. Ketika terjadi pengutusan seperti ini, para murid diajar untuk tidak sekedar tahu kebenaran Injil, tetapi harus memberitahu yang lain siapa Yesus Kristus. Dengan disebutnya secara lengkap nama-nama mereka oleh Markus, tentu bukan kebetulan. Setiap pribadi itu adalah unik. Tuhan tahu kapasitas mereka masing-masing, sehingga tidak ada yang merasa lebih dari yang lain. Jadi tiga aspek penentu (determiner) dalam pelayanan ada di dalam pengutusan mereka; yaitu sikap hati, pengetahuan dan ketrampilan, harus diberdayakan dan dimaksimalkan. Terkait dengan pengutusan ini, John Grassmick menulis, “He appointed (lit.made) 12 for two reasons: (a) so that they could be with Him (immediate association for training) and (b)be sent out by Him to preach (cf 1:4, 14) and to have (delegated) authority to drive out (cf 1:34, 39) demons (their future mission; cf. 6:7-13). Mark devoted attention to their association with Jesus and preparation for their ministries.” Jadi maksud Yesus memanggil mereka, selain untuk bersama-Nya, mereka diutus untuk memberitakan Injil dan diberi kuasa mengusir kuasa roh jahat itu. Satu tugas yang rohani yang menantang, sehingga mereka harus benar- benar disiapkan oleh Tuhan.

Seperti apa orang Kristen masa kini menyadari bahwa, mereka adalah murid Kristus yang juga seharusnya menyandang tugas yang sama di hari-hari ini? Tentu saja orang Kristen yang benar-benar sudah dilahirkan kembali dan dipenuhi Roh Kudus, dapat melakukan tugas ini. Tetapi bagaimana dengan mereka yang sekedar beragama Kristen, namun hidupnya dikuasai oleh roh-roh dunia? Tentu saja mereka juga adalah sasaran berita Injil, agar kalau hidup mereka diubahkan, mereka pun dapat melayani orang lain lagi. Penegasan Paulus dalam Roma 10:13-15, sangat penting untuk kita renungkan kembali. Kita yang sudah diutus oleh Tuhan, terus bekerja agar semakin banyak lagi yang diutus melalui pelayanan kita, di marketplace nya masing-masing.

 

Inspirasi: Orang yang mau diutus adalah orang yang mau memaksimalkan waktu dan talentanya bagi kemuliaan Allah. Allah memanggil dan mengutus seseorang yang dikehendaki-Nya.

LPMI/BB

 

 

share

Recommended Posts