Tolok Ukur Mengasihi Sesama

Tolok Ukur Mengasihi Sesama

Roma 13: 9 (TB2)
Sebab, perintah berikut, ‘Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini,’ dan perintah lainnya, sudah tersimpul dalam firman ini, ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!’

 

Jika kita perhatikan pada pasal 12, Paulus menasihatkan agar kita dapat mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang benar. Mempersembahkan hidup berarti berkenan hidup dalam kasih sebagai satu ‘tubuh Kristus’ meskipun memiliki karunia yang berbeda-beda (Rm. 12: 16). Setelah memberikan nasihat untuk hidup dalam kasih, Paulus melanjutkan nasihatnya dengan penerapan kasih dalam hidup bernegara (Rm. 13:1-7). Barulah kemudian masuk pada bacaan hari ini tentang Paulus yang mengingatkan bahwa hukum kasih merupakan penggenapan hukum Taurat. Dalam nasihatnya inilah terkandung salah satu hal mendasar yang perlu dilakukan sebelum seseorang mengasihi sesama manusia.

Yang perlu menjadi perhatian kita adalah kalimat ‘kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!’. Kalimat ini menarik untuk diperhatikan karena kalimat ini menunjukkan bahwa untuk dapat mengasihi sesama, kita perlu terlebih dahulu mengasihi diri sendiri. Artinya tolok ukur kasih terhadap sesama adalah kasih pada diri sendiri. Kita tidak dapat mengasihi sesama manusia secara optimal jika kita tidak mengasihi diri sendiri. Jika kita terbiasa tidak jujur pada diri sendiri, maka besar kemungkinan kita pun tidak jujur (menipu) pada orang lain. Jika kita terbiasa memandang diri sebagai ciptaan yang buruk, maka besar kemungkinan kita pun akan memandang orang lain sebagai ciptaan yang buruk. Melalui bacaan hari ini, kita diajak untuk mulai menjadikan hidup sebagai persembahan dengan pertama-tama mengasihi diri sendiri. Tuhan memberkati.

 

Pdt. Yokhanan Krisda

share

Recommended Posts