Tranformasi Dari Sengsara Menuju Kemenangan

Tranformasi Dari Sengsara Menuju Kemenangan

Bacaan : Roma 8:18-30

“Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan

dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”. Roma 8:18

Penderitaan seringkali menjadi pintu gerbang menuju kemenangan yang
luar biasa dalam hidup kita. Roma 8:18 mengajak kita untuk merenungkan
bahwa apa pun sengsara yang kita hadapi hari ini, tidak dapat dibandingkan
dengan kemuliaan yang akan dinyatakan oleh Tuhan dalam hidup kita.
Transformasi dari sengsara menuju kemenangan adalah kisah yang kerap
terpahat dalam kisah-kisah Alkitab dan dalam hidup orang percaya.
Penderitaan bukanlah akhir dari cerita kita, melainkan bagian dari
perjalanan menuju puncak kemenangan yang telah Tuhan siapkan bagi kita.
Saat kita melihat sengsara sebagai bagian dari rencana Tuhan, kita membuka
diri untuk proses transformasi yang ajaib.

Dalam sengsara, kita belajar untuk menggantungkan harapan pada
Tuhan dan menemukan kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Sengsara mungkin membentuk kita, tetapi itu bukanlah akhir dari cerita kita.
Sebaliknya, itu adalah tempat pertemuan dengan kekuatan Allah yang
mengubah kita dari dalam. Mengenang perjalanan Yesus ke salib dan
kemudian ke kebangkitan memberikan kita contoh terbesar tentang
transformasi melalui sengsara. Salib yang awalnya menjadi simbol
penderitaan dan pengorbanan, berubah menjadi tanda kemenangan yang
abadi ketika Yesus bangkit dari kematian. Inilah transformasi yang luar biasa,
dari sengsara menuju kemenangan yang abadi.

Hari ini, marilah kita memandang sengsara dengan pengharapan yang
teguh, karena di dalamnya terkandung potensi besar untuk transformasi.
Ketika kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dalam setiap keadaan,
Dia akan mengubah sengsara kita menjadi kemenangan yang memuliakan
nama-Nya. Percayalah bahwa setiap langkah dalam perjalanan ini membawa
kita lebih dekat kepada kemuliaan yang akan dinyatakan oleh Tuhan dalam
hidup kita.

Inspirasi :Sengsara mungkin membentuk kita, tetapi itu bukanlah akhir
dari cerita kita. Sebaliknya, itu adalah tempat pertemuan dengan kekuatan
Allah yang mengubah kita dari dalam.

 

(LPMI/Yunus Siang)

share

Recommended Posts