Tuhan Membutuhkan Respon Positif Kita
Bacaan: 2 Timotius 3:2-4
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri 1 dan menjadi hamba uang. k Mereka akan membual dan menyombongkan diri, l mereka akan menjadi pemfitnah, m mereka akan berontak terhadap orang tua n dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, 3:3 tidak tahu mengasihi 2 , tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, 3:4 suka mengkhianat, o tidak berpikir panjang, berlagak tahu, p lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Firman Tuhan sebagai penuntun kehidupan yang sesungguhnya, telah memberi gambaran yang sangat jelas bagi setiap orang percaya tentang keadaan manusia di akhir zaman nanti. Sekitar 18 tindakan atau perilaku yang tidak seturut kehendak Tuhan telah diuraikan kepada kita, dan semuanya ini dituliskan sebagai peringatan, agar jangan sampai kita hidup sebagaimana hal-hal dimaksud. Semuanya dituliskan kepada kita agar kelak nanti kita tidak berkata bahwa kita melakukan yang demikian karena kita tidak mengetahuinya.
Saudaraku, dalam karya penyelamataan-Nya, Tuhan membutuhkan respon positif kita terhadap kasih dan kehendak-Nya. Oleh karena itu, jauhilah ke-18 tindakan dimaksud agar kita selalu hidup berkenan di hadapan -Nya. Tindakan kejahatan (tidak taat pada firman Tuhan) bukan hanya karena adanya kesempatan, tetapi dimulai dari niat yang timbul dari dalam hati manusia.
Sikap dan perilaku sebagaimana diuraikan dalam firman Tuhan ini memberi petunjuk dan pesan penting kepada setiap orang percaya tentang pentingnya mensyukuri dan menerima diri sebagaimana adanya, sebagai suatu bentuk pengagungan kepada Allah pencipta, agar setiap orang percaya tidak terjerumus dalam kehidupan duniawi yang hanya terfokus pada keinginan-keinginan duniawi semata dan kepuasan yang sifatnya sesaat, tanpa memperhitungkan kehidupan rohani yang menuntunnya kepada kebenaran.
Keberadaan manusia yang hanya terfokus pada keinginan-keinginan duniawi semata seringkali terjebak dengan pandangan-pandangan yang kedengarannya baik, namun menyesatkan, seperti “sudah terlanjur basah, jadi ya sudahlah, nikmatnya hidup akan terasa ketika anda mau menikmati dunia, dll”, selain itu motifasi yang salah dalam mengejar harga, takhta dan wanita, walaupun manusia tahu bahwa ke-tiga hal ini merupakan biang dari keruntuhan seseorang.
Kiranya hati dan pikiran kita selalu dikuasai oleh firman Tuhan sehingga respon dan tindakan positiflah yang akan nampak dan nyata di dalam hidup kita. Semuanya itu hanya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
(LPMI/Yapada Haekase)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024