Tuhan Menegur Kita, Tuhan Sayang Kita
Bacaan: Mazmur 51:1-10
51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud 1 , (51-2) ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. g (51-3) Kasihanilah h aku 2 , ya Allah, menurut kasih setia-Mu, i hapuskanlah j pelanggaranku k menurut rahmat-Mu l yang besar! 51:2 (51-4) Bersihkanlah m aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah n aku dari dosaku! 51:3 (51-5) Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul o dengan dosaku 3 . 51:4 (51-6) Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa 4 p dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, q supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. r 51:5 (51-7) Sesungguhnya, dalam kesalahan s aku diperanakkan 5 , t dalam dosa aku dikandung ibuku. 51:6 (51-8) Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam u Engkau memberitahukan hikmat v kepadaku. 51:7 (51-9) Bersihkanlah w aku dari pada dosaku dengan hisop, x maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! y 51:8 (51-10) Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, z biarlah tulang a yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! 51:9 (51-11) Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, b hapuskanlah c segala kesalahanku! 51:10 (51-12) Jadikanlah hatiku d tahir 6 , ya Allah, dan perbaharuilah batinku e dengan roh yang teguh!
Seringkali kita jumpai dalam kehidupan atau bahkan kita mungkin pernah melakukannya ketika ada orang yang menegur, lalu orang yang ditegur ini kemudian marah kepada orang yang menegurnya. Hal ini terjadi karena orang tidak senang jika dia diingatkan/ ditegur oleh orang lain, walaupun orang itu jelas-jelas melakukan kesalahan. Jika dia diingatkan/ ditegur, dia marah. Mungkin orang seperti ini adalah orang yang tidak berjiwa besar, sehingga dia tidak mau mengakui kesalahannya, malah merasa tersinggung, marah, dan menyalahkan orang lain saat diingatkan. Yang ironis, tidak sedikit orang Kristen yang ‘ngambek’ kemudian mogok tidak mau beribadah lagi atau pindah ke gereja lain, karena merasa tersinggung telah diingatkan orang lain.
Ada teguran yang mendidik yang membuat seseorang sadar akan kesalahannya, namun ada pula teguran yang justru mematahkan semangat. Teguran yang bertujuan untuk mendidik dan meluruskan jalan yang bengkok adalah teguran yang sesuai dengan firman Tuhan, seperti teguran Natan terhadap Daud. Daud telah melakukan kesalahan di hadapan Tuhan, yaitu merebut Batsyeba, istri Uria dengan cara yang licik. Uria dibiarkan mati dalam peperangan, lalu Daud mengambil Batsyeba menjadi istrinya. Tindakan ini tidak dikehendaki oleh Tuhan. Melihat kesalahan Daud tersebut, Tuhan mengingatkan Daud melalui nabi Natan: “Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat dimata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kau ambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.” (2 Sam. 12:9). Sebagai raja besar, Daud tidak tersinggung dengan peringatan yang disampaikan nabi Natan tersebut. Inilah kerendahan hati Daud saat dia menerima teguran keras dari nabi Natan yang membuatnya bertobat dan mengakui dosanya seperti dalam yang tertulis dalam Mazmur 51 ini.
Saat kita melakukan pelanggaran/ kesalahan di hadapan Tuhan, Tuhan bisa menegur kita melalui berbagai cara. Bisa melalui Firman yang kita renungkan dalam ibadah-ibadah, melalui Firman yang kita baca seperti melalui Gembala Menyapa ini. Tuhan juga mengingatkan kita melalui orang-orang yang ada di sekitar kita melalui tegurannya. Dibutuhkan kerendahan hati agar kita bisa menerima teguran/peringatan dari Tuhan supaya kita tidak tersinggung dan marah, melainkan dapat menerima teguran itu dengan lapang dada serta menjadikan kita bertobat dengan sungguh-sungguh.
(Pdt. Adhitya CN)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024